Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Mengunjungi Nursery PT Vale, Mampu Hasilkan Bibit Tanaman Hingga 700.000 Per Tahun

Nursary, pusat pembibitan milik PT Vale Indonesia. (foto: rauf)

SOROWAKO, TEKAPE.co – Sebagai salah satu upaya agar lingkungan tetap terjaga di kawasan pertambangan, PT Vale Indonesia Tbk, membangun fasilitas pembibitan dalam area Nursery PT Vale Indonesia di Sorowako.

Dalam Nursery ini, puluhan jenis bibit tanaman yang dikembangkan. Terdapat tiga tahapan dalam pembibitan itu, mulai dari green house, shade area, dan open area.

Bibit tersebut diambil dari tanaman lokal di Bumi Batara Guru julukan Luwu Timur. Saat ini, ada sekitar 200 ribu bibit di Nursery baik siap tanam dan sementara proses pembibitan.

Dalam setahun, area ini menghasilkan bibit tanaman hingga 700.000, yang siap ditanam selain untuk reklamasi lahan di lokasi tambang, juga untuk yang membutuhkan di luar PT Vale.

Dalam area itu, terdapat beberapa jenis kayu yang dikembangkan. Diantaranya ada mahoni, kaloju, tapi-tapi, jambu-jambu, salam, ketapang, malotus, sepatu dea, buri, kayu angin, kayu hitam, gaharu, kayu tanduk, dan sejumlah jenis lainnya.

 

Intip Suasana Di Area Nursery dan Taman Tambang PT Vale

 

Manager Reklamasi Tambang PT Vale Indonesia, Yohan Lawang, Rabu 27 Maret 2019, bibit tanaman itu akan digunakan untuk reklamasi lahan pasca tambang.

“Tahun ini ada 79 hektar lahan pasca tambang yang akan direklamasi. Setiap hektar, akan ditanami 400 tanaman pohon pelindung atau pioner dan ditambah 1000 pohon per hektar untuk tanaman lokal,” jelasnya.

Sementara itu, setelah area Nursery seluas 2 hektar, juga ada lokasi Taman Tambang, seluas sekitar 2 hektar.

Taman tambang ini menjadi autentik sesuai dengan namanya, dengan sejumlah alat berat ‘raksasa’ yang dipajang seperti di museum dalam ruang terbuka.

Berbagai model jenis bentuk seperti ekskavator, traktor, dan truk yang biasa disebut tripple seven, atau truk khusus pengangkut bahan nikel mentah tersebar di lahan seluas 4 hektar ini.

Seperti diketahui, Vale Indonesia merupakan perusahaan pemegang kontrak karya kerja sama (KKKS) komoditas tambang nikel, yang area konsesinya mencakup 118.435 hektar. (del)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini