Malaysia Alami Kiris Politik, Mahathir Beber Alasannya Mundur Sebagai Perdana Menteri
MALAYSIA, TEKAPE.co – Pasca pengunduran diri Mahathir Mohamad, dari jabatan Perdana Menteri (PM), Malaysia mengalami krisis politik.
Mahathir digantikan Muhyiddin, yang dilantik Minggu 1 Maret 2020, oleh Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin al-Bustafa Billah Shah.
Mahathir membeberkan alasannya mundur sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-8, Senin 24 Februari 2020 lalu.
Dalam akun twitter resmi Dr Mahathir Mohamad, @chedetofficial, Selasa 3 Maret 2020, menjelaskan penyebab dirinya mundur dari PM Malaysia.
Mahathir juga menyebut, jika Perdana Menteri mengklaim bahwa krisis politik dimulai ketika Mahathir Mohamad, mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.
Mahathir juga mengklarifikasi soal tudingan pengunduran dirinya secara tiba-tiba tanpa alasan, dan tudingan didukung oleh pemerintah dan partai-partai oposisi, termasuk Najib Tun Razak dan lainnya yang dituduh korupsi.
Mahathir menegaskan jika tudingan itu tidak masuk akal.
“Yang benar adalah saya mengundurkan diri, karena dalam pengakuan di hadapan Yang Mulia Raja, saya tidak mendapatkan dukungan dari para pendukung saya. Saya tidak memiliki mayoritas dan tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi Perdana Menteri,” jelasnya.
Ia menjelaskan, saat di istana mengajukan pengunduran diri, Mahathir tetap ditunjuk untuk jabatan Perdana Menteri sementara waktu.
Soal siapa yang akan menggantikannya, Mahathir mengajukan saran kepada Yang Mulia Raja. Menurutnya, orang-orang bosan dengan politisi yang lebih politis daripada pemerintahan yang baik.
Ia menyarankan agar Pemerintahan Nasional, dari orang yang memiliki pengetahuan politik, atau orang-orang partai, tetapi tidak tunduk pada agenda partai mereka.
“Tetapi proposal saya ditolak. Saya mengundurkan diri. Dan krisis ini terus berlanjut. Saya tidak tahu kapan itu akan berakhir??,” kicaunya. (*)
BACA JUGA:
Mahathir Mohamad Mundur Sebagai PM Malaysia dan Pengurus Partai Bersatu
Tinggalkan Balasan