Komunitas Djaskoe Gelar Donor Darah, Haidir Basir Sebut PMI Palopo Berjalan Tanpa Sentuhan APBD
PALOPO, TEKAPE.co – Komunitas Djaskoe menggelar aksi donor darah di kantor PMI Kota Palopo, Sabtu 22 Januari 2022.
Djaskoe merupakan komunitas Bikers Binaan PT Djarum yang aktif melakukan kegiatan sosial.
Salah satu kegiatan Djaskoe adalah aksi donor darah yang rutin dilakukan anggotanya setiap tiga bulan sekali.
Sebanyak 80 anggota Djakoe terlihat antusias mengikuti aksi donor tarah tersebut.
Dalam kegiatan ini, Ketua PMI Kota Palopo Haidir Basir mengapresiasi Djaskoe yang telah menjalin kerjasam selama ini dengan PMI dan menjadi relawan.
“Aksi Donor darah adalah program misi kemanusiaan PMI untuk menjamin ketersediaan stok darah bagi masyarakat pasien yang membutuhkannya,” ujar Haidir Basir.
Haidir Basir mengatakan, aksi donor darah Djakoe harusnya menjadi cermin Pemkot Palopo, khususnya dalam memposisikan PMI sebagai wadah bantuan kemanusiaan.
“Pemkot palopo harusnya paham tentang kehadiran PMI sebagai organisasi bantuan kemanusiaan dalam menjamin ketersediaan darah,” kata mantan Calon Wakil Kota Ini.
Dikatakannya, sejak periode ketiga pemerintahan kota Palopo(2013 sampai sekarang), tidak ada lagi kebijakan Pemkot dalam hal anggaran yang menopang program dan kegiatan PMI Palopo.
Untuk bantuan dana hibah PMI selalu dimentahkan oleh oknum pejabat di Pemkot Palopo yang memandang PMI secara politis sebagai ancaman yang diwaspadai.
Bahkan beberpa diantara pejabat pemkot juga ikut bersikap apriori untuk menelantarkan PMI.
“Dana hibah kemanusiaan PMI yang kami ajukan untuk diakomodir dalam APBD pada kurun tiga tahun terakhir ini semuanya berakhir di tong sampah,” terangnya.
“Maka tidak salah jika dikatakan pemkot palopo saat ini adalah pemerintahan yang tidak mendukung nilai-nilai kepalang merahan dan kemanusiaan,” imbuhnya.
Dalam melaksanakan sejumlah program dan kegiatan misi kemanusiaan dalam tahun 2022, PMI Kota Palopo menyatakan sikap tidak lagi butuh bantuan dari Pemkot Palopo.
“Sikap ini kami ambil bukan berarti PMI sekarang ini kelebihan dana, melainkan karena kami tidak lagi bersimpati terhadap kebijakan Pemkot Palopo yang sama sekali tidak menghargai keberadaan PMI sebagai wadah bantuan kemanusiaan di kota ini,” pungkasnya. (rindu)
Tinggalkan Balasan