Komisi II DPRD Luwu Tinjau Infrastruktur dan Pelayanan Air Bersih di Sejumlah IKK PDAM Tirta Latimojong
LUWU, TEKAPE.co – Kondisi pelayanan dan infrastruktur air bersih di Kabupaten Luwu menjadi perhatian serius Komisi II DPRD Luwu. para legislator itu melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah Instalasi Kota Kecamatan (IKK) milik PDAM Tirta Latimojong Kabupaten Luwu. Pada, Rabu dan Kamis, 25-26 Juni 2025,
Rangkaian kunjungan dimulai dari IKK Larompong dan Bajo Barat, dilanjutkan ke IKK Noling dan Bua. Dalam waktu dekat, agenda serupa juga dijadwalkan menyasar wilayah Walmas.
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi infrastruktur pengelolaan air bersih yakni Intake, IPA (Instalasi Pengolahan Air), Bak Penampungan, Pipa Transmisi, Pipa Distribusi, dan pelayanan air bersih bagi masyarakat.
Hadir dalam kunjungan ini jajaran Komisi II DPRD Luwu, diantaranya, Summang, Andi Admiral, Sulaiman Ishak, Risal Rahmat, Desi Patantan, dan Asriani, hadir juga Direktur PDAM Luwu, Mardi Saleh, beserta jajaran, serta perwakilan dari Dinas PUTR Luwu. dalam kunjungan sebelumnya dihadiri langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Luwu, Zulkifli, ST.
Saat ditemui di lokasi peninjauan, Anggota DPRD Luwu, Summang, mengungkapkan bahwa persoalan mendasar dalam pelayanan air bersih di Luwu, eksisting intake yang rusak, bahkan ada pipa yang hanyut terbawa arus, dampak dari bencana banjir.
“Problem mendasar pelayanan air bersih kondisi eksisting Intake itu memprihatinkan memang karena dampak dari bencana banjir, dimana beberapa intake tertutup salurannya, pipanya terbawa air saat banjir,” kata Summang.
Ia juga menyoroti persoalan distribusi air yang tak optimal. Menurutnya, masih banyak wilayah yang belum terlayani maksimal akibat keterbatasan jaringan pipa.
“Tak kalah pentingnya ketika air masuk di pengolahan ada distribusi pipa yang tidak nyambung ke daerah pelayanan masyarakat, apalagi pipanya kecil-kecil semua,” ujarnya.
Summang mendorong agar Pemda Luwu segera duduk bersama membahas solusi konkrit. Menurutnya, penyediaan air bersih adalah amanah undang-undang sebagai bagian dari pelayanan dasar kepada masyarakat.
“Dibutuhkan keseriusan pemerintah daerah untuk duduk bersama membicarakan hal ini, karena ini perintah undang-undang pelayanan dasar air minum atau air bersih,” ujarnya.
DPRD Luwu, kata Summang, akan mendorong rekomendasi yang konkret sebagai tindak lanjut dari hasil kunjungan lapangan ini.
“Untuk rekomendasi yang akan kita munculkan ini untuk gambarannya terkait dengan pembangunan dimaksimalkan, lalu distribusi air ke pelanggan dimaksimalkan, kemudian kebocoran-kebocoran yang selama ini yang ada, akan kita dibicarakan lebih teknis dengan dewan pengawas,” jelasnya.
Di sisi lain, Direktur PDAM Luwu, Mardi Saleh, mengatakan kendala utama yang dihadapi PDAM adalah sedimentasi tinggi saat musim hujan dan banjir.
“Kalau kondisi imtek hari ini, semua permasalahannya itu kalau hujan dan banjir sedimen itu terlalu besar, tinggi menutupi intake-intake semua. Itulah yang mempengaruhi distribusi air kalau itu terjadi,” ujar Mardi.
Sementara itu, Mardi menyambut positif langkah DPRD yang turun langsung meninjau lapangan. Menurutnya, ini menunjukkan perhatian serius dari wakil rakyat terhadap persoalan mendasar yang dihadapi PDAM.
“Terkait dengan kunjungan Komisi II DPRD Luwu ini sangat positif sekali, dan sangat merespon sekali hal-hal ini. Semoga ini bisa direalisasikan dengan secepatnya,” harapnya. (ilh)
Tinggalkan Balasan