Kisah Penderita Lumpuh Layu di Luwu, Ayah Pencari Lebah dan Tak Punya BPJS
LUWU, TEKAPE.co – Raut wajah lelah Ahmad (46) sepulang mencari madu di hutan seketika sirna ketika melihat anak bungsunya, Angga Syahputra (5), yang tersenyum di pangkuan ibundanya, Risma (42).
Namun di balik senyum pasangan suami istri Ahmad-Risma itu, warga Dusun Pandoso Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo itu, menyimpan sejuta kesedihan ketika menatap putra bungsunya yang terkulai tidak berdaya karena menderita lumpuh layu.
Angga Syahputra, terbaring lemah tak berdaya di bawah kolong rumah beratap rumbia, berdinding papan lapuk, dan di depannya ada kandang ayam.
Terkadang Ibunya Risma, yang sibuk di dapur harus tergopoh-gopoh menuruni tangga untuk menimang buah hatinya yang berteriak memanggilnya, dengan suara lirih, namun tidak jelas, Risma segera menimangnya untuk duduk dan bercanda.
Angga lahir normal. Anak keempat dari Pasutri Ahmad-Risma ini meskipun terlihat ceria, tetapi ia tidak dapat bermain dengan teman sebayanya. Sebab Balita kelahiran 12 November 2015 ini hanya terkulai lemah karena diduga menderita penyakit lumpuh layu.
Kepada wartawan, Ahmad, sang Ayah berkisah, anak bungsu yang sangat disayanginya itu diduga menderita lumpuh layu.
Kejadiannya bermula saat berusia masih sebulan, Angga menderita sakit perut dan kejang-kejang.
Ia sempat dibawa ke Puskesmas, namun dalam perkembangannya tidak ada perubahan.
Karena tidak memiliki biaya, penyakit yang diderita buah hatinya itu tidak tertangani baik, sehingga menyebabkan Angga tumbuh, namun tidak bisa duduk, apalagi berdiri dan bermain
“Pernah ji ada bidan datang ke rumah melihat kondisi Angga waktu umur 1 tahun. Setelah itu, tidak pernah mi datang,” kata Ahmad.
Ahmad bersama istrinya hanya bisa pasrah, karena mereka cuma bisa membawa Angga berobat kampung demi menyembuhkan kelumpuhan yang dideritanya, karena sang anak tidak memiliki jaminan kesehatan BPJS.
“Hanya anakku ini kodong pak yang tidak punya kartu BPJS. Tiga kakaknya adaji BPJS-nya. Saya pernah urus BPJS untuk Angga, tetapi kami tunggu-tunggu tidak pernah ada kartu itu. Saya malas mi cek pak. Kita tahu mi kasian kehidupan kami serba keterbatasan dengan keadaan kami. Saya juga tidak urus mi kartu BPJS karena tidak punya uang untuk membayar iurannya,” kata Ahmad.
Sang Ayah dan Ibu yang melihat anaknya tersenyum juga ikut tersenyum. Melihat kondisi fisik anaknya yang mengalami lumpuh layu, Ahmad dan Risma masih memiliki secercah harapan kepada pemerintah, swasta dan segenap dermawan, untuk terbuka menerima uluran tangan demi kesembuhan sang buah hati yang dicintainya itu
“Saya ini hanya bekerja mencari madu di hutan pak. Kadang dalam sebulan saya hanya dapat 3 sampai 5 botol saja. Untuk saat sekarang sarang lebah sudah sulit saya temukan di hutan. Tentu saya orang tua Angga berharap ada orang baik yang bisa membantu kesembuhan anak saya kodong,” kata Ahmad.
Ia juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, ia pernah menarik becak dan menjadi tukang batu di Belopa. (*)
Tinggalkan Balasan