Jufri Sambara: Dari 10 Usulan Saya ke Prof Andalan Untuk Toraja, Tersisa 3 Belum Terealisasi
RANTEPAO, TEKAPE.co – Anggota DPRD Provinsi Sulsel Fraksi Demokrat, Jufri Sambara, Senin 24 Juli 2023, menceritakan kilas balik dalam memperjuangkan pembangunan di bidang infrastruktur yang ada di dapilnya, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara (Torut).
Jufri Sambara, yang dikenal low profile dan merakyat itu, menceritakan bagaimana Prof Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) saat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel pada 2018 lalu, berkeinginan kuat membangun Toraja.
Jufri Sambara menceritakan, usai pelantikan Prof Andalan sebagai Gubernur Sulsel, dirinya bersama tokoh di Toraja diundang khusus menghadiri acara syukuran di Rujab Gubernur Sulsel, di Makassar.
“Usai pelantikan Gubernur, Prof NA mengundang saya dalam acara syukuran di Rujab Gubernur Sulsel. Beliau meminta saya singgah di salah satu ruangan khusus, dan saya diminta membawa semua usulan yang telah dijanjikan saat kampanye,” kenangnya.
“Tapi sebelum saya ke sana, saya sudah tulis. Ada sekitar 10 poin yang saya serahkan ke pak Prof NA saat itu. Dari 10 poin itu, hingga saat ini, yang kepemimpinan Gubernur Prof NA dilanjutkan Gubernur Andi Sudirman, tersisa tiga yang belum terealisasi,” ujar Jufri.
Adapun usulan yang diserahkan ke Gubernur Prof Nurdin Abdullah saat itu, yakni:
- Penataan Kota Rantepao
- Jalan Rantepao-Pangala’
- jalan Rantepao – Sa’dan,
- Jalan Tedong Bonga – Bua Luwu
- Jalan Singki’ – Rantetayo,
- Pembangunan Gereja Toraja Raya,
- Jalan Layang Kodim ke Jembatan Malango’
- Renovasi Patung Pahlawan Pongtiku di Kota Rantepao
- Pembangunan Rumah Sakit Regional di Toraja.
- Meminta satu Cabang Dinas Pendidikan Provinsi menggabungkan Tana Toraja dan Toraja Utara, yang saat itu Torut digabung ke Luwu dan Tana Toraja digabung ke Pinrang.
“10 poin itu saya serahkan ke Pak Gub Prof NA saat itu. Hingga kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman saat ini, kami bersyukur, sisa sedikit yang belum terealisasi,” ujarnya.
Adapun yang belum terealisasi hingga kini, yakni:
- Rumah Sakit Regional di Toraja
- Jalan layang dari Kodim sampai jembatan Malango
- Gereja Toraja Raya.
Cerita Kilas Balik Jufri Sambara Menangkan Prof Andalan di Toraja
Pada Pilgub Sulsel 2018 lalu, Jufri Sambara punya kenangan tersendiri dalam memenangkan Prof Andalan di Toraja.
Jufri membentuk tim yang namanya Toraja Community. Prof NA hadir langsung mengukuhkan tim itu di Toraja, di rumah Jufri Sambara. Hadir tim waktu itu sekira 300 orang. 100 orang dari Tana Toraja dan 200 orang di Toraja Utara.
Setelah beliau (Nurdin Abdullah, red) mengukuhkan Tim Toraja Community, yang diketuai Jufri Sambara, dibantu Paulus Paonganan, M Salenda, dan Bertus Andarias serta tim yang lain, mereka mulai menyosialisasikan pasangan tersebut.
“Tidak adil kalau saya kasih masuk di Toraja Utara lalu tidak masuk di Tana Toraja, saya gagas dan sepakat dengan Pak Prof NA untuk tour ke Tana Toraja, dengan rute masuk dengan helikopter, mulai dari Pasar Bittuang, lanjut ke Rembon di Batu Sura’, Tongkonannya Paulus Paonganan, lanjut ke Tammuan malik di Makale,” kenangnya.
Kemudian pagi hari, rombongan ke rumahnya Bitti Kaka, lanjut ke Lembang Lea, lalu ke Sangalla’ Tongkon di orang tua salah satu anggota DPRD Tana Toraja, lalu balik ke Makasar.
“Sewaktu ke Pangala’ lanjut ke Pangli, hari itu juga lanjut ke Rorre, salah satu sahabat beliau dari Jakarta,” katanya.
Lebih lanjut dia menceritakan, setelah Prof NA terpilih dan dilantik menjadi gubernur, Prof NA menelpon. “Jufri atur waktu, saya mau datang kunker ke situ,” ujar Jufri, menirukan permintaan Prof NA, kala itu.
“Kami berterimakasih beliau sudah berkenan hadir di Tongkonan Pongtiku. Prof berkata ini rumah kita. Saya persiapkan semua dalam bentuk syukuran, dan disitulah banyak saya mendapat pengalaman tentang sifat orang Toraja, disaat kita berjuang. Dalam dialek Toraja dikenal ‘membuni karapua’. Disaat ada hasil, saya tidak tampil jadi pahlawan, karena itu sudah kewajiban saya memperjuangkan masyarakat Toraja,” katanya.
“Tetapi sebagai hamba Tuhan saya seribu diam tak putus asa berjuang terus demi Toraja, syukur hari itu juga kami syukuran di Tondon Pangala’ turun ke Rantepao, singgah di SMA Baranak,” ujar Jufri.
Selain itu, Prof NA juga meminta untuk atur waktu, ingin datang berterimakasih ke Sinode Gereja Toraja.
“Saya datang ke Toraja ke Sinode mau bertemu dengan pak Pdt Musa Salusu. Tetapi beliau ada di luar Toraja, dan saya arahkan ke Pak Alfret Anggui, sekretaris Sinode waktu itu.”
“Saya menyampaikan salam pak Prof NA, sekaligus rencana beliau mau datang berterimakasih. Akhirnya kami sepakat, maka datanglah Prof NA di Sinode Gereja Toraja, menyampaikan terimakasih atas dukungan,” kenang Jufri.
Setelah itu, berlanjut ke Bolu di rumah salah satu tim, kemudian terus ke Palopo.
(erlin)
Tinggalkan Balasan