Inflasi Palopo Terbilang Tinggi, Pjs Wali Kota: Harga Harus Diantisipasi Jelang Ramadan
PALOPO, TEKAPE.co – Angka inflasi di Kota Palopo, Januari 2018 sebesar 0,75 persen. Hal tersebut disebutkan lebih dominan dipicu harga beras dan sayuran. Tomat dan ikan juga memberi kontribusi yang besar terhadap inflasi tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Kota Palopo, Ruben Pabunta, pada rapat TPID yang dipimpin langsung Pjs Wali Kota Palopo Andi Arwien Azis SSTP, di ruang kerjanya, Kantor Wali Kota Palopo, Jl Samiun, Jumat 16 Maret 2018.
Kepala BPS mengatakan, inflasi tidak perlu dirisaukan selama itu masih dalam batas kewajaran, karena pada dasarnya hal tersebut dapat memicu peningkatan perekonomian. “Namun biar bagaimana tetap perlu disikapi,” ungkapnya.
Sementara itu, Pjs Wali Kota Palopo, Andi Arwien, pada rapat tersebut menyampaikan, jika melihat rata-rata inflasi nasional 0,15 persen, nilai inflasi di Palopo cukup tinggi. “Jelang Ramadan, harga harus segera diantisipasi, sehingga tidak membebani masyarakat,” ungkap Arwien.
Pada kesempatan itu juga dirinya berharap agar media massa dapat menyampaikan berita objektif terkait ketahanan pangan, sehingga masyarakat tidak selalu risau dengan informsi yang valid.
Di waktu yang sama, Kepala Dinas Persandian dan Statistk Kota Palopo, Renaldi mengatakan menghadapi inflasi tidak perlu dihadapi dengan panik. Sebab inflasi pun sebagai pertanda kemajuan ekonomi.
Dirinya juga membenarkan bahwa peran media massa sangat diharapkan memberi info yang baik, sehingga tidak menimbulkan kepanikan atau meresahkan masyarakat.
“Karena ketika info terlait ketahanan pangan kadang menjadi pemicu untuk mendorong oknum tertentu melakukan penimbunan barang. Untuk itu pemantauan harga pasar harus rutin dilakukan,” ungkap Reinaldi.
Hal senada disampaikan Kadis perdagangan, Zulkifly. Pada kesempatan itu , ia menyampaikan salah satu upaya mencegah inflasi bisa dilakukan dengan mengoptimalkan peranan rumah pangan.
“Dalam sepekan, 5 kali kami pantau perkembangan komoditi pokok, BBM, dan gas elpiji. Hingga saat ini semua aman,” ungkap Kadis Perdagangan.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Palopo, Drs Tono mengatakan stok beras palopo cukup. Cadangan beras Kota Palopo sat ini mampu dikonsumsi hingga 3 bulan kedepan.
“Hal ini perlu diinformasikan bahwa beras sangat cukup. Beras tidak hanya ditampung di Bulog, tapi juga di pabrik dan gudang petani,” ungkap Tono.
Terkait kenaikan harga, perlu juga dipahami bersama dimana jika kenaikan harga masih Rp500. Menurutnya, itu terbilang wajar, namun kalau kenaikan harha mencapai atai diatas Rp2000, hal tersebut sudah perlu diwaspadai.
“Jangan lah karena persoalan kenaiakan harga Rp500, sudah terpublis, karena kenaikan itu masih terbilang wajar,” tandas Tono.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divisi Regional Kota Palopo, Luthfi Said, yang membawahi empat daerah di Luwu Raya serta Toraja dan Toraja Utara, mengatakan saat ini tersedia stok 369 ton beras di gudang Balandai, dan bansos rastra sudah disalurkan sampai bulan Maret 2018.
“Harga beras di Palopo sesungguhnya dalam kondisi stabil. Jika ada kenaikan, itu paling dipicu oleh situasi nasional,” ungkap Kabulog Palopo.
Saat ini, kata dia, yang jadi soal adalah jumlah penggilingan padi di Kota Palopo sangat terbatas. Hal ini berbanding terbalik dengan luas wilayah pertanian yang ada.
“Belum lagi kondisi dimana hampir sebagian besar pedagang mengambil beras dari luar wkilayah Kota Palopo, (sidrap). Ini juga yang bisa menyebabkan inflasi,” jelasnya.
Pada rapat TPID itu, dihadiri pula Plt Sekda kota palopo, asisten II kota palopo, serta sejumlah kepala OPD, para pengusaha distributor/penyalur, dan stoke holder terkait lainnya. (hms)
Tinggalkan Balasan