Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Dua Inovasi Luwu Utara Masuk Top 29 Pelayanan Publik di Sulsel

MASAMBA, TEKAPE.co — Komitmen Bupati Indah Putri Indriani (IDP) menjadikan Luwu Utara sebagai Kabupaten Inovasi di Sulawesi Selatan, bahkan Indonesia, tidaklah main-main.

Setelah inovasi ANC Hipnoterapi berhasil menembus barisan inovasi terbaik di Indonesia dengan masuk ke dalam Top 40, disusul Distribusi Guru Proporsional (DGP) yang tembus Top 99, kini giliran dua inovasi lainnya, masing-masing ‘Kantong Ajaib’ dan ‘Mata Pintar Menjawab’, berhasil masuk ke dalam Top 29 Inovasi Pelayanan Publik di Sulsel.

Masuknya inovasi ‘Kantong Ajaib’ dan ‘Mata Pintar Menjawab’ ke dalam Top 29 Inovasi Pelayanan Publik di Sulsel, terungkap dalam Rapat Persiapan Jambore Inovasi Pelayanan Publik, Selasa 9 April 2019, di Warkop Indah Masamba.

“2019, dua inovasi kita masuk Top 29 di Sulsel, yaitu Kantong Ajaib dan Mata Pintar Menjawab. Insya Allah, penyerahan penghargaannya akan dilakukan saat Jambore Inovasi Pelayan Publik dilaksanakan akhir April nanti di Makassar,” ungkap Kabag Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur, Muhammad Hadi.

Dua inovasi yang masuk Top 20 pada 2018 lalu, masing-masing ANC Hipnoterapi dan Sarjana Mengajar, juga mendapatkan penghargaan yang sama.

“Kita berharap Kepala Perangkat Daerah dan inovatornya ikut hadir menerima penghargaan ini,” kata Hadi.

Sekadar diketahui, Kantong Ajaib adalah akronim dari Kantong Analisis Jadwal Persalinan Ibu dan Bayi. Kadang juga ditulis Kantong Penyelamat Ibu dan Bayi.

Inovasi ini berangkat dari permasalahan rendahnya persalinan di fasilitas kesehatan, sehingga dapat menimbulkan resiko persalinan ibu hamil.

Sementara Mata Pintar Menjawab adalah akronim dari Masyarakat Bertanya Pemerintah Menjawab.

Program inovatif ini hadir untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat langsung ke pelosok-pelososok desa.

Hasil dari kegiatan ini terbukti mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di desa karena langsung ditindaklanjuti Perangkat Daerah tarkait.

Meski program ini leading sector-nya Dinas PMD, tapi terlihat program ini seperti program ‘keroyokan’ karena melibatkan seluruh Perangkat Daerah dalam memberikan solusi atas permasalahan yang muncul di masyarakat. (LH/HMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini