Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Diskusi Ratusan Aktivis, GERAM: Suksesi Kepemimpinan Nasional 2019 Ditentukan Kaum Millenial

JAKARTA, TEKAPE.co – Ratusan Aktivis yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Millenium (GERAM), melaksanakan obrolan, di Mie Aceh Seulawah Cikini, Jl Cikini Raya No 24, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Kamis 7 Juni 2018.

Dalam kegiatan tersebut, GERAM mendiskusikan berbagai problem kebangsaan yang sedang terjadi sekarang ini. Selain itu, GERAM juga mengkritik keras sikap aktivis 98 yang dianggap melupakan tuntutan pokok reformasi, yaitu keadilan sosial dan ekonomi politik.

GERAM melihat bahwa segelintir pentolan aktivis mahasiswa tahun 1998 telah menggeser isu mendasar Indonesia yakni ketidakadilan ekonomi, politik dan hukum ke isu radikalisme dan intoleransi.

“Pokok permasalahan bangsa Indonesia bukanlah isu radikalisme dan intoleransi. Melainkan, ketidakadilan ekonomi, politik serta hukum,” ujar inisiator GERAM Hasan Syufian, Jumat 8 Juni 2018.

Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh beberapa pentolan aktivis 98 sekaligus memberikan dukungan kepada GERAM untuk lebih berani tampil ambil bagian dalam menyelesaikan problem kebangsaan hari-hari ini.

“Keadaan bangsa dan negara saat ini semakin terpuruk. Sumber-sumber ekonomi hanya dikuasai oleh segelintir orang, politik diatur oleh oligarki yang setiap saat menjadi petaka bagi Indonesia,” tambah Bang Upi, sapaan Hasan Sufyan.

Masih dalam kesempatan yang sama, Bang Upi juga mengatakan, GERAM akan terus melakukan kerja politik pengorganisasian dalam rangka menyolidkan barisan aktivis millenial.

“Porsi kekuatan gerakan aktivis Indonesia saat ini bertumpuh pada kekuatan kaum millenial. Generasi aktivis angkatan 2000 sampai angkatan 2018, adalah generasi millenial yang memiliki karakter tersendiri yang sangat berbeda dengan aktivis pendahulunya,” tuturnya.

Selain itu pula, GERAM bahkan mengklaim bahwa suksesi kepemimpinan nasional 2019 akan ditentukan oleh kekuatan aktivis millenial, karena pemilih terbanyak pada saat pemilu 2019 (Pileg dan Pilpres) sangat didominasi oleh suara kaum millenial, dalam hitungan GERAM, 60 persen total pemilih atau tidak kurang dari 100 juta pemilih millenial yang akan terlibat menentukan pilihan politiknya pada saat pemilu 2019.

Dikabarkan pula dalam waktu dekat, GERAM akan melakukan konsolidasi tiap kota propinsi di Indonesia, untuk melakukan urung rembuk, dengan slogan ‘aktivis 2000, 2000 aktivis.’

Ruang konsolidasi juga menjadi ruang sharing gagasan sekaligus sebagai medium bagi aktivis millenial untuk memeriksa proposal politik para calon pemimpin nasional. Dan rencananya konsolidasi tiap kota dan propinsi, ditargetkan dilakukan konsolidasi besar- besaran aktivis millenial dengan target 200.000 (dua ratus ribu) aktivis 2000 (dua ribu) yang akan di pusat kan di Jakarta.

“Bagi GERAM, aktivis millenial adalah antitesa dari aktivis 98,” tutupnya. (Bolang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini