Bupati Luwu Gerak Cepat Pulihkan Irigasi, 1.000 Hektar Sawah di 6 Desa Kembali Terairi
LUWU, TEKAPE.co – Bupati Luwu H. Patahudding turun langsung membuka pintu air saluran sekunder Padang-padang di Daerah Irigasi Tomatoppe, Desa Kurusumanga, Kecamatan Belopa, Rabu, 9 Juli 2025.
Setelah Kurang lebih setahun terbengkalai akibat rusaknya sistem irigasi, 1.000 hektar lahan persawahan di Kabupaten Luwu akhirnya kembali mendapat suplai air.
Tindakan cepat itu merupakan respons atas kerugian besar yang diderita petani sejak bencana banjir besar pada Mei 2024 silam. Enam desa di dua kecamatan terdampak gagal tanam selama dua musim, menyebabkan kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar.
“Waktu baru dilantik, saya menerima laporan ada 1.000 hektar sawah gagal tanam akibat banjir Mei 2024. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena menyebabkan kerugian milyaran rupiah bagi petani. Makanya atas kebijakan Bupati saya minta instansi teknis segera mengambil solusi agar 1.000 hektar sawah itu bisa segera dialiri air kembali. Caranya melakukan koneksi Daerah Irigasi Tomatoppe ke Daerah Irigasi Radda yang bermasalah. Alhamdulillah hari ini air sudah mengalir,” ujar Patahudding.
Kepala Dinas PUTR Luwu, Ikhsan Asaad, menjelaskan bahwa mengatasi ketiadaan suplai air Irigasi Radda di 1.000 hektar sawah di 6 desa dengan cara mengambil sumber air Bendung Tomatoppe. Untuk Pekerjaan pengalihan air dilakukan dengan alokasi anggaran sebesar Rp350 juta dari APBD 2025.
“Lewat kebijakan langsung Bapak Bupati Luwu dialokasikan anggaran APBD 2025 sebesar Rp 350 juta dengan pekerjaan bangunan sadap berikut pintu air dan beberapa item. Alhamdulillah hari ini selesai dan langsung difungsikan langsung oleh Bapak Bupati Luwu,” ungkap Ikhsan Asaad.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Luwu, Islamuddin, menilai intervensi Bupati sebagai langkah strategis penyelamat petani dari potensi kerugian yang lebih besar.
“Selama dua musim tanam tidak berproduksi 1.000 hektar sawah tersebut menyebabkan kerugian material sekira Rp36 milyar lebih. Alhamdulillah dengan kembali terairi sawah-sawah petani di 6 desa ini kerugian bagi petani tidak berkepanjangan,” ujar, Islamuddin seraya mengatakan Bupati Luwu berharap petani di 6 desa tersebut segera mengolah kembali sawahnya secepatnya dimusim tanam kedua tahun ini.
Untuk diketahui, bencana banjir Mei tahun 2024 lalu menyebabkan Bendung Suplesi Radda bermasalah dan berdampak 1.000 hektar sawah di 6 desa tidak menerima suplai air.
Melalui intervensi kebijakan langsung Bupati Luwu H Patahuddin maka sawah-sawah itu kini kembali teraiiri sementara waktu melalui Bendung Tomatoppe Bajo, sembari Pemkab Luwu saat ini juga sedang berupaya membenahi sistem pegairan di Bendung Radda
1.000 hektar sawah yang kini terairi kembali melalui bendung Tomatoppe Bajo tersebar di Desa Pasamai, Senga Selatan, Kasiwiang, Cakkiawo, Malela, Cimpu Utara. (rls/ilh)
Tinggalkan Balasan