Bantuan Rp1 Juta/Bulan, Hadiah untuk Masa Tua Para Lansia di Lutim
Janji kampanye pasangan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam – Hj Puspawati Husler (Ibas-Puspa) mulai terwujud. Program Kartu Lansia yang dulu dianggap mustahil diwujudkan, kini terbantahkan. Sekira 3.000 orang Lansia telah mulai menerima bantuan Rp1 juta/bulan.
SIANG itu, di halaman Kantor Desa Manurung, raut wajah bahagia terlihat dari seorang perempuan lanjut usia bernama Nurlia.
Dengan langkah pelan dan senyum malu-malu, ia maju ke depan, menerima Kartu Lansia Sejahtera yang diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Di usia 80 tahun, Nenek Nurlia tak menyangka akan mendapatkan perhatian sebesar ini dari pemerintah daerah.
Tangannya yang mulai renta bergetar saat menggenggam kartu berwarna biru itu. Matanya berkaca-kaca, suara lirihnya nyaris tak terdengar ketika mengucap terima kasih.
“Terima kasih banyak, Pak Bupati, Ibu Wakil Bupati… Program ini sangat berarti bagi saya. Semoga sehat dan panjang umur, supaya bisa terus bantu orang seperti kami,” ucapnya dengan suara serak, diikuti tepuk tangan hangat dari warga yang hadir.
Hidup Sederhana di Ujung Usia
Sehari-hari, Nenek Nurlia tinggal di rumah kayu sederhana di Desa Manurung bersama satu anaknya. Mereka hidup dari hasil kebun kecil di belakang rumah, menanam pisang, sayur, dan cabai untuk dijual di pasar. Penghasilan yang tak menentu membuat hidup mereka kerap pas-pasan.
Namun, meski serba terbatas, Nenek Nurlia tidak pernah kehilangan semangat. Ia masih rutin pergi ke kebun kecilnya setiap pagi, dengan langkah pelan namun pasti.
“Biasanya kalau ada uang, saya beli beras. Kalau tidak ada, ya makan singkong. Alhamdulillah, sekarang ada bantuan ini, saya tidak terlalu khawatir lagi,” tuturnya sambil tersenyum tipis.
Bantuan yang Mengubah Rasa Takut Menjadi Tenang
Program Kartu Lutim Lansia yang diluncurkan oleh Bupati Irwan Bachri Syam dan Wakil Bupati Puspawati Husler menjadi titik balik bagi banyak warga lanjut usia seperti Nenek Nurlia.
Bantuan tunai Rp 2 juta untuk dua bulan pertama mungkin tampak kecil bagi sebagian orang, tetapi bagi Nenek Nurlia, jumlah itu sangat berarti.
“Sekarang saya bisa beli kebutuhan pokok tanpa cemas. Saya bisa tidur lebih nyenyak, tidak takut kalau besok tidak ada uang. Saya merasa diperhatikan,” katanya sambil menatap kartu di tangannya dengan rasa bangga.
Rasa Syukur dari Desa
Penyaluran Kartu Lutim Lansia di Desa Manurung hari itu menjangkau 90 penerima manfaat dari empat desa sekitar: Manurung, Tarabbi, Lakawali, dan Lakawali Pantai. Acara berlangsung sederhana namun penuh haru.
Melalui Zoom Meeting, Bupati Irwan dan Wabup Puspawati menyapa langsung para lansia dari Kantor Bupati. Suasana berubah hening ketika beberapa penerima, termasuk Nenek Nurlia, menyampaikan ucapan terima kasih mereka secara langsung.
“Saya tidak pernah bermimpi akan dapat bantuan seperti ini. Terima kasih, pemerintah sudah peduli sama orang tua seperti kami,” ujar Nenek Nurlia, menunduk menahan tangis haru.
Kini, setiap pagi, setelah menyalakan tungku dan menyeduh kopi hitam kesukaannya, Nenek Nurlia sering duduk di teras rumahnya sambil menatap kebunnya. Ia menggenggam kartu lansia itu, kadang tersenyum sendiri.
“Saya sudah tua, tapi sekarang saya tenang. Pemerintah masih ingat sama orang seperti saya,” ucapnya pelan.
Bagi Nenek Nurlia, Kartu Lansia Sejahtera bukan sekadar bantuan, melainkan simbol kasih, perhatian, dan penghargaan atas perjalanan hidupnya yang panjang.
Ia mungkin tak lagi sekuat dulu, tapi di masa tuanya, ia kini memiliki sesuatu yang membuatnya merasa tak sendirian. (*)



Tinggalkan Balasan