Ada yang ‘Pamer’ BH, Karnaval Budaya di Luwu Utara Dianggap tak Berbudaya
MASAMBA, TEKAPE.co – Karnaval Budaya bertajuk ‘Masamba Cultur Carnaval’ yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 Republik Indonesia, mencoreng kemeriahan karnaval.
Pasalnya, dalam karnaval yang digelar Kamis 15 Agustus 2019 kemarin, oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Luwu Utara itu, ada salah satu peserta karnaval ‘memamerkan’ pakaian dalam wanita jenis BH.
Penampilan yang banyak tertangkap kamera itu sontak mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Sebab, penampilan pakaian dalam wanita yang dipakai pria itu dinilai tidak berbudaya, dan tidak mencerminkan budaya lokal.
Salah seorang tokoh pemuda di Luwu Utara, Haeril Alfajri, Jumat 16 Agustus 2019, menilai, penampilan semacam itu sangat tak berbudaya.
“Karnaval budaya di Luwu Utara, yang salah satu peserta menampilkan adegan mengenakan BH, sangat tidak berbudaya. Ini adalah karnaval budaya yang tidak beradab,” tandas Pemuda asal Malangke ini.
Sorotan yang sama juga disampaikan Anggota DPRD Luwu Utara, Karemuddin. Ia bereaksi keras atas kejadian tersebut.
Ketua Partai PAN tersebut menganggap hal ini sebagai sesuatu yang sangat memalukan.
“Apa serendah ini budaya di kampung kita, jangan pamerkan hal-hal yang membuat orang berdosa karena kita,” kecam Karemuddin, yang banyak dilansir media.
Politisi senior itu juga mengingatkan bahwa Luwu Utara mengusung visi misi religius dan harusnya tidak ternodai dengan cara yang tidak beradab.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Luwu Utara, Yasir Taba, dalam sambutannya saat karnaval, di depan Rujab Bupati Luwu Utara, menyampaikan, lewat karnaval itu dapat lebih memperkenalkan berbagai ragam nilai – nilai tradisional dan budaya.
“Melalui kegiatan karnaval budaya seperti ini, dapat lebih memperkenalkan berbagai ragam nilai – nilai tradisional dan budaya. Sebagai masyarakat Luwu Utara, salah satu tugas kita ialah bagaimana menggali potensi budaya yang ada di Luwu Utara yang sangat kaya dan beragam,” ungkapnya.
Yasir berharap kegiatan yang mengedepankan kearifan lokal agar bisa lebih sering diadakan, khususnya bagi para generasi millenial.
Masamba Cultur Carnaval diikuti 8 kelompok peserta yang terdiri dari Kecamatan, Sekolah Menengah Atas, serta Sanggar Seni di Luwu Utara dan memperebutkan piala bergilir. (rindu)
Tinggalkan Balasan