Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Kapolres Palopo, Ngaku Emban Misi Khusus Selesaikan Konflik Mancani dan Deteksi Polisi Narkoba

Kapolres Palopo, AKBP Muh Yusuf Usman, yang baru sepekan menjabat, saat silaturahim bersama wartawan, di Lantai II, Cafe Sweetness, Kota Palopo, Sabtu, 27 November 2021. (riska/tekape.co)

PALOPO, TEKAPE.co — Kapolres Palopo, AKBP Muhammad Yusuf Usman, yang baru sepekan menjabat, menegaskan siap menyelesaikan masalah yang ada di Palopo.

Hal itu disampaikan Kapolres Palopo saat silaturahim bersama wartawan, di Lantai II, Cafe Sweetness, Kota Palopo, Sabtu, 27 November 2021, sekira pukul 16.37 Wita.

Dalam silaturahim itu, sejumlah kasus dipertanyakan. Diantaranya kasus Mancani, kasus dugaan prostitusi anak di bawah umur yang melibatkan mantan caleg JT, yang kini berstatus DPO.

Juga ada kasus kekerasan dan pelecehan seksual, dugaan korupsi di Kota Palopo, balap liar, dan juga kemitraan antara polisi dan wartawan, utamanya terkait MoU antara Polri dan Dewan Pers.

Kapolres membeberkan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk menjaga Kamtibmas tetap kondusif di Palopo.

Kapolres mengatakan, kasus Mancani bukan hanya Kepolisian, tetapi semua stackholder berperan dalam menjaga Kamtibmas Mancani.

Kapolres mengatakan, sebelum ke Palopo, dirinya telah diperintahkan khusus Kapolda untuk menyelesaikan konflik Mancani.

”Sebelum masuk sini (Palopo, red), saya sudah salat malam, karena saya sudah dipanggil Kapolda, sebelum kesana, ada misi khusus, selesaikan Mancani katanya,” beber Kapolres Yusuf.

Ia mengaku, dirinya sempat bingung, karena sebelumnya, sama sekali belum paham ada apa di Mancani.

Hingga akhirnya, Kapolres mencari informasi dan mempelajarinya, kemudian setelah selesai serah terima, Kapolres belum sempat masuk ke ruangan, langsung mengunjungi Mancani.

“Saya langsung masuk di Mancani. Bolak balik Uri, Batu, Uri, Batu, sampai bosan orang liat saya. Ke mesjid, salat di sana, mengajak orang di sana salat. Itu yang saya lakukan disana,” ujarnya.

Itu salah satu upaya pendekatan yang terus dilakukan. Pendekatan agama, membangun komunikasi, melakukan pendekatan positif disana.

“Kita akan berusaha menghilangkan istilah pendatang dan pakkampong (penduduk asli kampung, red). Itu semuanya proses, tidak ada yang instan,” ujar Kapolres.

Untuk mencapai satu tujuan, pasti capek, kalau ingin mencapai tujuan, harus berproses, capek memang.

“Ini saya harapkan bantuan dari rekan-rekan semua, supportnya. Untuk bantu ekspos berita yang bikin orang soft. Agar orang baca, jadinya tenang,” ujarnya.

Kemudian, untuk Brimob, juga masih ditempatkan disana, semoga Mancani masih dalam keadaan kondusif.

“Kemarin, kami melakukan proses panen sekitar 3-5 hektar. Alhamdulillah tidak ada gesekan sama sekali, kami mengawal pengamanan ibu-ibu untuk melakukan kegiatan panen,” jelasnya.

Kapolres Belum Berani Gemborkan Sayembara Rp10 Juta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini