Soal Warga ‘Ditappe’ Oknum Petugas, Dandim Berikan Klarifikasi dan Minta Maaf
PALOPO, TEKAPE.co — Dandim 1403 Swg, Letkol Inf Gunawan, SIP, menanggapi video warga yang dihukum pushup dan ‘ditappe’ atau dipukul karena tak mengenakan masker, yang ramai diperbincangkan di media sosial soal, Jumat, 14 Agustus 2020.
Dandim 1403 Swg, Letkol Inf Gunawan, menjelaskan, jika anggota yang di dalam video tersebut adalah anggota Batalyon 721.
“Kejadian sebenarnya, tadi yang kena sanksi push up itu adalah warga yang berusaha kabur dari area tersebut. Tadi ada 2 orang yang lewat. Kemudian anggota sudah suruh berhenti orang pertama, tapi tetap tidak mendengar, melanggar, menerobos,” jelasnya.
BACA JUGA:
Diduga Karena tak Pakai Masker, Warga Disuruh Pushup dan ‘Ditappe’ Petugas
Sedangkan, lanjut dia, orang yang kedua itu singgah dan sudah melakukan sanksi push up. Kemudian orang yang pertama tadi itu yang berusaha lari dan menerobos, itu yang diberikan sanksi push up, dan yang digunakan memukul itu bukan benda keras, tapi itu masker yang secara spontan juga.
“Sekali lagi, selaku Dandim saya mohon maaf atas arogan personil TNI dari Yonif 721 di video yang beredar, yang membuat ketidaknyamanan masyarakat Palopo pada khususnya,” ucapnya.
Dandim menjelaskan, untuk kejadian sebenarnya, adalah orang yang push up tidak memakai masker, merupakan pengendara motor yang dihentikan anggota untuk diberikan masker, namun tidak mau berhenti dan jalan terus.
Akhirnya disetop oleh anggota TNI, dan di-push-up. Setelah orang itu push up, TNI yang setop pertama menghampiri dan mengibaskan masker ke helmnya.
“Sekali lagi, saya mohon maaf bukan membela atau membenarkan anggota TNI tersebut, tapi itulah yang saya dapat dari saksi-saksi. Perlakuan anggota TNI itu harusnya tidak boleh dilakukan,” katanya.
Dandim juga berharap, apabila ada yang lebih tau persis permasalahan di video tersebut, dan beda dengan versi yang diterimanya, agar diberikan sebagai bahan pelaporan ke instansi militer, untuk tindakan selanjutnya bagi oknum TNI tersebut.
Hal senada disampaikan Koordinator personil Batalyon 721, Letda Inf Rizal. Ia mengatakan, kejadian tersebut seketika alias spontan.
“Tadi itu, kedua orang yang melanggar itu di arahkan untuk singgah, namun orang yang bagian depan itu menolak untuk singgah, tetap saja terus dan menerobos. Padahal di depan sudah ada petugas,” katanya.
Ia juga menegaskan, kejadian tersebut seketika anggota mengibaskan masker ke helemnya. “Itu bukan Benda keras. Itu masker yang dikibaskan ke helemnya,” jelasnya. (rindu)
Tinggalkan Balasan