Polemik Open Donasi UPTD JA, dr Syarfika: Itu Alumni SMANEt yang Adakan
PALOPO, TEKAPE.co – Open Donasi UPTD Jemput Antar (JA) yang sempat menjadi sorotan, karena dinilai tak pantas unit kerja yang dibiayai daerah menggalang dana, diklarifikasi penginisiatifnya.
Open donasi itu diakui jika itu adalah inisiatif dari alumni 2007 SMA Negeri 3 (SMANet) Palopo, untuk membantu tenaga medis, khususnya di UPTD JA Palopo, untuk melawan virus corona.
Disebutkan, alumni SMANet Palopo memang selama ini rutin menggalang dana untuk kepentingan sosial.
BACA JUGA:
Permintaan Donasi UPTD JA Beredar, dr Bakri: Hoax Tapi Siapa Mau Larang ki Menyumbang?
Pemilik nomor rekening yang tercantum di dalam Open Donasi UPTD JA, yang juga alumni SMANEt Palopo, dr Syarfika Arifuddin, kepada Tekape.co, Sabtu 28 Maret 2020, mengatakan, selebaran open donasi UPTD JA merupakan inisiatif dari alumni SMANET 2007.
“Jadi kita ini alumni SMANet memang sudah sering open donation, untuk kegiatan sosial, seperti membantu korban banjir, dan sebagainya. Nomor rekening saya juga yang selalu dipajang. Nah kali ini untuk UPTD JA. Hal ini juga sudah diketahui oleh koordinator UPTD JA, dr Bakri,” ungkap dr Syarfika, yang juga dokter di UPTD JA.
Syarfika menegaskan, open donasi tersebut sama sekali tidak dilakukan atas nama UPTD JA, sebagai salah satu unit kerja di Dinas Kesehatan Kota Palopo.
“Bukan JA yang membuka donasi, tapi angkatan 07 SMANet Palopo yang mau kasih sumbangan ke JA. Kenapa dibilang hoax, karena diplintir sampai jadi fitnah,” terangnya.
Donasi ini rencananya untuk dibelikan Alat Pelindung Diri (APD), yang rencananya untuk diberikan UPTD JA.
“Tidak ada yang bisa menolak bantuan APD di zaman sekarang, karena diplintir makanya kami dibilang hoax,” ucapnya.
Ia menceritakan, perbincangan ini berawal ketika Syarfika membuat story di status WA-nya, dimana petugas medis UPTD JA membuat pelindung kepala dari plastik buku.
Hal ini pun membuat teman seangkatannya, yang melihat story WA tersebut merasa prihatin.
“Sehingga teman-teman seangkatan 2007 mengusulkan agar dibuka open donasi untuk membantu petugas medis, khususnya UPTD JA,” terangnya.
Flayer ini pun tersebar dan sontak menjadi perbincangan publik, karena dinilai UPTD JA yang membuka open donasi tersebut, sebab dalam flayer yang dibuat bertuliskan open donasi: UPTD JA.
Sebelumnya, Wali Kota Palopo, Judas Amir, menegaskan jika itu bukan dari UPTD JA.
Koordinator UPTD JA, dr Bakri, juga mengatakan belum mengetahui perihal tersebut, disebakan UPTD JA berfokus dalam pencegahan covid-19 di Kota Palopo. (bolang)
Tinggalkan Balasan