OPINI: Rezim Kurang Efektif Tangani Covid-19
Oleh : Karlina
(Aktivis Mahasiswi di Palopo)
“Dalam kondisi pandemik, kebijakan yang berbeda-beda tidak efektif. Pola Pak Jokowi Dodo menyerahkan pada kepala daerah seperti lepas tanggung jawab. Mesti ada satu kebijakan nasional yang diikuti oleh seluruh pihak, termasuk seluruh kepala daerah. Pandemi ini tidak mengenal daerah,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (detik.com)
Hal itu menunjukkan bahwa solusi yang diberikan rezim saat ini lepas tangan terhadap hal pandemi ini.
Mereka hanya menyerahkan kepada kepala daerah masing-masing justru seharusnya Pemimpinlah yang mengambil tindakan tegas dalam mengambil sebuah Solusi yang konkret.
Bahkan kebijakan yang diterapkan oleh kepala daerah hanya pada taraf pendidikan selama 14 hari saja. Sedangkan sebagian orang tua masih bekerja.
Begitulah ketika rezim hanya memberikan tindakan masing-masing kepada kepala daerahnya, sedangkan kepala daerah berbeda beda cara penanganan dalam menghadapi Covid-19 ini.
Rezim saat Ini bukannya malah memberikan Solusi yang terbaik malah memberikan Cobaan bagi masyarakatnya. Karena memberikan solusi yang kurang efektif dalam menangani Covid-19
Bukan cuman itu, bahkan tidak adanya APD yang di berikan kepada rumah sakit di setiap daerah dan juga seharusnya rezim menfasilitasi masyarakat terkait kebutuhan pokok seperti makanan empat sehat lima sempurna dan VIT C dan sebagainya. Tapi pada faktanya semua itu Nihil!
Nah, kenapa masyarakat masih belum lockdown karena tidak adanya ketegasan dari rezim serta tidak menfasilitasi masyarakat, sehingga masyarakat ini harus keluar untuk kerja. Coba kita belajar di Italia bayangkan kalau rezim tegas?
Dia menurunkan seluruh aparatnya untuk menangkap siapa saja yang keluar.
Bukan cuman di Italia, di zaman Rasulullah SAW pun ada, ketika dilanda wabah, Rasulullah kemudian menfasilitasi seluruh umatnya yang di daerah yang terjangkit wabah, dengan memberikan makanan dan obat-obatan dan ilmuwan-ilmuwan difasilitasi untuk mencari agar mendapatkan obatnya.
Dengan melihat reaksi rezim yang seakan-akan tidak serius dalam menjamin keamanan rakyatnya, maka dalam Islam hal ini sangat tidak dibenarkan, dimana dalam Islam seorang pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan dalam segala hal, termasuk dalam menjaga keamanan dan keselamatan umat.
Rasulullah (Saw) telah bersabda:
“Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing akan ditanyai tentang orang yang dipimpinya, Imam yang bertanggung jawab atas rakyat dan dia akan ditanyai tentang tanggung jawabnya.” (HR Muslim/Bukhari)
Dalam Islam selalu menunjukkan keunggulannya sebagai agama sekaligus ideologi yang lengkap. Islam mengatur semua hal dan memberikan solusi atas segenap persoalan.
Islam telah lebih dulu dari masyarakat modern membangun ide karantina untuk mengatasi wabah penyakit menular.
Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah.
Sebaliknya, jika berada di dalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar.
Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari)
Wahai ummat yang dirahmati Allah, mari kita sama-sama berdoa agar wabah ini cepat diangkat oleh Allah SWT. Juga senintiasa harus ikhtiar dengan mengisolasikan diri di dalam rumah.
Bantu saudara-saudara di tim kesehatan. Sebagai salah satu bentuk ikhtiar kepada-Nya agar terhindar dari Covid-19. Wallahu a’lam bishshawab. (*)
Tinggalkan Balasan