Gojek Cegah Kekerasan Seksual
MANADO, TEKAPE.co – Sebagai penyedia layanan on-demand terbesar di Indonesia, GOJEK berkomitmen untuk menghadirkan ruang yang aman bagi seluruh pengguna.
Bagi GOJEK, mengusahakan keamanan pengguna bukan hanya melulu mengenai pengembangan fitur. Ruang yang aman itu hanya bisa diwujudkan dan dipertahankan melalui edukasi yang bersifat preventif.
“Bagi kami, rasa aman adalah kebutuhan mendasar bagi mitra dan pengguna. Memang betul, pengembangan fitur dapat menopang rasa aman pengguna ketika sedang dalam
perjalanan, namun edukasi mitra tidak boleh dilupakan,” ujar Head of Regional Corporate Affairs East Indonesia GOJEK, Mulawarman, dalam rilisnya, Kamis 18 Juli 2019.
Ia menjelaskan, edukasi mitra membekali mitra dengan pengetahuan yang tepat sehingga tahu bagaimana caranya mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan keamanan. Dengan demikian, terbentuk budaya peduli aman di lingkungan mereka masing-masing.
Berangkat dari kepedulian GOJEK akan upaya edukasi mitra, GOJEK menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan di ruang publik, termasuk kekerasan seksual.
Untuk itu, GOJEK berinisiatif menggandeng Hollaback! Jakarta, organisasi nirlaba yang berfokus mencegah dan menghentikan kekerasan seksual di ruang publik.
Melalui kerjasama tersebut, mitra GOJEK diberikan pelatihan tatap muka. Khusus di Manado, GOJEK juga menggandeng LBH Manado yang mewakili organisasi masyarakat di tingkat lokal sehingga materi pelatihan menjadi semakin komprehensif.
Sementara itu, Co-Director Hollaback! Jakarta, Anindya Restuviani, mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah yang telah dilakukan GOJEK.
Sebagai perusahaan penyedia layanan on-demand yang bermitra dengan jutaan masyarakat, kerjasama ini tentu membawa angin segar bagi gerakan melawan kekerasan di ruang publik.
“Melalui pelatihan ini, keamanan layanan GOJEK semakin diperkuat karena mitra GOJEK yang sudah mendapatkan pelatihan didorong untuk membagikan pengetahuan yang mereka terima kepada rekan-rekannya dan pengguna,” ujarnya.
Selain itu, peserta pelatihan juga mampu mengambil tindakan intervensi untuk kekerasan seksual di ruang publik.
Modul pelatihan yang dipaparkan Hollaback! dan organisasi lainnya disesuaikan dengan keseharian mitra sehingga tepat sasaran, mudah dipahami dan mudah dijalankan.
Mitra Gojek berkesempatan mengenal jenis-jenis kekerasan yang harus dihindari, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Selain itu, mitra juga dikenalkan dengan metode intervensi saksi sehingga menjadi agen penular budaya aman kepada masyarakat sekitar.
Di Manado, perwakilan dari pemerintah dan lembaga terkait yang turut memberikan paparan kepada para peserta pelatihan, memberikan komentar atas kegiatan ini.
Mewakili Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara, Meiga Sondakh, mengatakan, adanya edukasi ini sangat penting untuk mencegah kasus kekerasan seksual.
“Bagi kami yang paling penting adalah upaya pencegahan dan pemulihan kondisi korban. Hal ini sejalan dengan komitmen Gubernur Sulawesi Utara untuk mencegah bahkan menghilangkan kasus-kasus seperti ini. Sehingga, kolaborasi antara pemerintah dan GOJEK, lewat keberadaan mitra-mitra GOJEK sangat dibutuhkan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa saat di Manado masyarakat, termasuk mitra GOJEK, dapat aktif melaporkan kasus kekerasan seksual melalui aplikasi Android Laker Sulut yang dikembangkan oleh DP3A Provinsi Sulawesi Utara.
“Mitra GOJEK kan sering berada di ruang publik, ketika melihat kasus kekerasan, selain mencegah langsung, mereka juga bisa melaporkannya melalui aplikasi ini,” jelas Meiga.
Tim Litbang LBH Manado, Efraim, mengatakan pengetahuan mengenai isu kekerasan seksual sangatlah penting. Ini menjadi dasar bagi mitra GOJEK untuk bisa mencegah atau melaporkan kasus serupa.
“Pada hari ini, kami juga menginformasikan kepada mitra GOJEK mengenai kanal-kanal pengaduan untuk kasus kekerasan,” katanya.
Ia mengatakan, kegiatan edukasi tatap muka seperti ini, telah menjangkau lebih dari 4.000 mitra di lebih dari 30 kota di Indonesia.
Selain Mitra GO-RIDE dan GO-CAR, edukasi serupa diberikan pula kepada Mitra GO-MASSAGE – layanan on-demand pijat profesional yang merupakan bagian dari GO-LIFE. (*)
Tinggalkan Balasan