Pemuda Ini Bosan Dengan Jualan Politik Pemekaran Luwu Raya
MASAMBA, TEKAPE.co – Wacana pemekaran Provinsi Luwu Raya dan Daerah Otonomi Daerah (DOB) Luwu Tengah kembali memanas di tahun politik, bak gadis cantik yang menjadi rebutan.
Jualan politik ini sudah sejak puluhan tahun silam. Setiap momen politik kembali muncul, setelah itu akan kembali meredup seiring beberapa waktu setelah momen politik.
Melihat hal itu, Kabid Ideologi dan Politik KNPI Luwu Utara, yang juga mantan Ketua Umum PP PEMILAR, Muhammad Husain Adam, mengaku sudah sangat bosan mendengar janji dan jualan politik pemekaran Provinsi Luwu Raya. Menurutnya, masyarakat butuh kepastian dan langkah kongkrit.
Ia mengungkapkan, issu Luwu Raya telah menjadi jualan politik, namun miris hingga kini hanya menjdi bahan jualan belaka. Saat ini dua putra terbaik asal Tana Luwu maju sebagai wakil gubernur, akan tetapi itu bukan jaminan bahwa akan mengeluarkan warga Tanah Luwu dari segala problematikanya.
“Mengapa kami dari Tanah Luwu menginginkan sebuah provinsi? Jawaban sangat simple bahwa keadilan dari aspek pembangunan daerah kami sangat tertinggal dari skala Sulsel. Pendidikan kesehatan dan sebagainya kami masih tertinggal dan masih sering diekspoitasi dari janji manis politik hingga kini. Padahal, kami memiliki sumber daya alam yang melimpah,” ucapnya.
Dari segi pendapatan asli daerah (PAD) Sulsel, dari segi sumber daya alam tanah Luwu lah yang banyak menyumbang, ada sekitar 60 persen PAD Sulsel berasal dari Tanah Luwu. Ini bukan soal primordial atau rasisme, tapi ini persoalan keadilan.
“Menurut kami, untuk mengeluarkan masyarakat tanah Luwu dari segala persoalannya, ialah Provinsi Luwu Raya dan DOB Luteng. Kami bosan dengan janji politik palsu, yang sudah berpuluh-puluh tahun kami sering dibohongi. Kami butuh sebuah kepastian dari setiap calon kandidat gubernur dan wakilnya,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, lanjut dia, pihaknya siap menantang dialog langsung serta membedah persoalan hingga lahir sebuah pokok masalah yang akan dilaksnkan sebagai bagian dari resolusi konkrit yang serius membantu rakyat Luwu Raya. “Kita harus keluar dari pembodohan selama puluhan tahun ini,” tandasnya. (jsm)
Tinggalkan Balasan