Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Resolusi Sehat Tanpa Tekanan, Kunci Awal Hidup Lebih Seimbang

Olahraga atau aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi risiko kanker prostat.(Freepik/jcomp)

JAKARTA, TEKAPE.co – Menjelang pergantian tahun, ajakan untuk hidup lebih sehat datang silih berganti. Target olahraga, pola makan tertentu, hingga rekomendasi suplemen dengan berbagai klaim manfaat kerap memenuhi ruang publik.

Alih-alih memicu semangat, derasnya informasi justru membuat sebagian orang merasa kewalahan sebelum benar-benar memulai perubahan.

Menurut Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific Herbalife, Dr. Vipada Sae-Lao, banjir informasi seputar kebugaran sering kali membuat individu kehilangan fokus pada hal yang paling mendasar, yakni memahami kebutuhan tubuhnya sendiri.

Di tengah tren gaya hidup sehat yang seolah wajib diikuti, keseimbangan justru kerap terpinggirkan.

“Perjalanan menuju hidup sehat tidak pernah bersifat seragam. Apa yang berhasil bagi seseorang belum tentu sesuai dengan kondisi tubuh maupun gaya hidup orang lain,” ujar Dr. Sae-Lao.

Berangkat dari pandangan tersebut, ia mendorong masyarakat untuk menyusun resolusi kesehatan dengan pendekatan yang lebih sadar.

Bukan dengan menambah tuntutan baru, melainkan dengan memilih langkah-langkah yang realistis dan berkelanjutan.

Pencegahan sebagai fondasi

Prinsip lama bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati kini kembali relevan.

Hal ini tercermin dalam Survei Herbalife Asia-Pacific Responsible Supplementation terbaru yang menunjukkan 92 persen responden di kawasan Asia Pasifik menjadikan kesehatan preventif sebagai prioritas utama.

Namun, investasi pada kesehatan tidak selalu berarti perubahan besar yang drastis.

Dr. Sae-Lao menekankan pentingnya konsistensi dalam menerapkan kebiasaan dasar, seperti pola makan seimbang dan bernutrisi, aktivitas fisik yang menyenangkan, tidur berkualitas, hidrasi yang cukup, serta kemampuan mengelola stres dengan baik.

Kebiasaan inilah yang menjadi fondasi kesehatan jangka panjang.

Mendengarkan sinyal tubuh

Tubuh akan bekerja optimal ketika kebutuhan dasarnya terpenuhi, bukan sekadar mengikuti tren kesehatan yang tengah populer.

Karena itu, penyusunan pola makan ideal sebaiknya mempertimbangkan metabolisme, kebutuhan nutrisi, tujuan kesehatan, serta latar belakang budaya masing-masing individu.

“Makanan bergizi mencakup kombinasi protein berkualitas dan rendah lemak, karbohidrat sehat, lemak esensial, serat, vitamin, mineral, serta antioksidan untuk mendukung energi jangka panjang,” jelas Dr. Sae-Lao.

Selain itu, kecukupan cairan, pengelolaan stres yang praktis, serta dukungan terhadap kesehatan pencernaan melalui asupan serat dan probiotik juga perlu diperhatikan.

Aktivitas fisik pun idealnya dipilih dari jenis olahraga yang disukai agar dapat dilakukan secara konsisten.

Olahraga seharusnya memberi energi, bukan menambah kelelahan.

Tak kalah penting, kualitas tidur dan waktu istirahat berperan besar dalam metabolisme, keseimbangan hormon, dan pemulihan tubuh.

Peran suplemen secara bijak

Survei Herbalife juga mencatat bahwa meskipun 80 persen responden di Asia Pasifik rutin mengonsumsi suplemen, banyak di antaranya masih ragu dalam menentukan pilihan yang tepat.

Suplemen, sesuai maknanya, berfungsi melengkapi kebutuhan nutrisi yang belum sepenuhnya terpenuhi dari makanan, bukan sebagai pengganti pola makan sehat.

Konsultasi dengan tenaga kesehatan atau ahli gizi dianjurkan untuk memastikan pilihan suplemen yang dikonsumsi memiliki kualitas tinggi, berbasis sains dan berasal dari sumber tepercaya guna mendukung energi, daya tahan tubuh, serta performa harian.

Mengelola stres dan memanfaatkan teknologi

Stres yang berlangsung lama tanpa pengelolaan yang baik dapat berdampak luas, mulai dari sistem imun, pencernaan, metabolisme, hingga keseimbangan hormon kortisol.

Oleh karena itu, langkah-langkah sederhana seperti meditasi, jeda dari aktivitas kerja, menjaga hubungan sosial yang suportif, pola tidur teratur, hingga mencari bantuan profesional bila diperlukan menjadi bagian penting dari resolusi sehat.

Di sisi lain, teknologi kini dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu.

Aplikasi pelacak langkah, pola tidur, asupan makanan dan air, hingga perangkat pemantau kesehatan dapat memberikan struktur dan dorongan kecil untuk menjaga konsistensi.

“Jika digunakan secara tepat, teknologi dapat membantu membuat pilihan hidup sehat lebih terarah dan berkelanjutan,” ujar Dr. Sae-Lao.

Ia pun mengajak masyarakat untuk memulai tahun baru dengan pendekatan yang lebih sederhana.

Fokus pada hal-hal mendasar, jalani rutinitas yang sesuai dengan gaya hidup masing-masing, serta lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sebagai bagian dari komitmen terhadap kesehatan jangka panjang.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini