Sidak Pasar Kamanre, Bupati Luwu Ingatkan Pedagang Jangan Jual Beras di Atas HET
LUWU, TEKAPE.co – Bupati Luwu, Patahudding, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tradisional Kamanre, Senin pagi, 28 Juli 2025. Sidak ini dilakukan sebagai upaya menekan angka inflasi dan menstabilkan harga kebutuhan pokok, khususnya beras, di wilayahnya.
Dalam sidaknya, Patahudding langsung mendatangi sejumlah kios yang menjual beras. Ia menanyakan harga jual beras dan mengimbau para pedagang agar menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp12.500 per kilogram.
“Ibu sebagai pedagang saya harap berasnya dijual tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500/kilogram. Untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau ibu bisa bermitra dengan Bulog,” ujar Patahudding kepada salah satu pedagang.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah bersama Bulog tengah menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang menyediakan beras dengan harga terjangkau untuk pedagang maupun masyarakat.
“Saat ini memang kita swasembada pangan, tetapi beras medium dan premium di pasar-pasar tradisional masih mahal. Pemerintah dan Bulog punya beras SPHP. Kami harap silakan bermitra dengan Bulog untuk bisa menjual beras SPHP,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati Patahudding juga mendorong pemerintah desa agar membentuk kios pangan di wilayah masing-masing. Kios tersebut nantinya dapat menjalin kemitraan dengan Bulog, selama memenuhi administrasi sebagai pedagang sembako.
“Saya harap di desa-desa bisa membentuk kios-kios pangan. Tidak susah ji membentuk kios pangan, buat dulu nomor induk berusaha di dinas terkait. Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Perdagangan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan untuk membantu dan memudahkan pedagang sembako mengurus ijinnya tanpa dipungut biaya sepeserpun, sehingga nanti bisa bermitra dengan Bulog,” kata Patahudding.
Pantauan media di lokasi menunjukkan bahwa harga beras medium dan premium di Pasar Kamanre masih berada di atas HET. Jumiati, salah seorang pedagang, menjual beras kepala seharga Rp140 ribu per 10 kilogram atau setara Rp14 ribu per kilogram. Sementara itu, beras lokal lainnya dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. (*)
Tinggalkan Balasan