Demo depan Polres Palopo, Pengunjuk Rasa Duga Ada Kongkalikong Kasus Ijazah Paket C

PALOPO, TEKAPE.co – Viral video aksi unjuk rasa di media sosial disalah satu grup facebook yang menuding pihak kepolisian menjadi salah satu penyebab kegaduhan yang terjadi.

Pasalnya, pihak kepolisian diisukan bermain dan melakukan kongkalikong terkait kasus ijazah palsu paket C, yang sedang bergulir di Gakkumdu saat ini.

Video aksi unjukrasa yang beredar itu, adalah unjukrasa yang terjadi pada Rabu, 16 Oktober 2024, beberapa hari lalu.

“Banyak permainan dan banyak kongkalikong. Jangan jadi Polisi India, betul toh, betul teman-teman, kau mau tersinggung, tersinggung tidak ada urusan, lebih bagus lagi kalau tersinggung saya pikirko. Iyalah,  2018 Ome bisa di jemput paksa kenapa sekarang tidak bisa, ada apa ? ada uang, saya blak-blakan, saya tidak bisa bermulut manis-manis baru munafik mana itu hukum di Palopo mana,” ungkap seorang wanita, salah satu pengunjuk rasa.

Wanita berkerudung lengkap dengan kacamata itu terus menyuarakan bahwa polisi bermain, bahkan melakukan kongkalikong sambil tolak pinggang dihadapan aparat kepolisian Polres Palopo, di depan pintu gerbang Mako Polres Palopo, Jl Opu Tosappaile, Boting, Kecamatan Wara Kota Palopo.

” Masa di 2018, Ome bisa di jemput paksa loh, Abraham Samad saja hanya masalah KTP ditangkap. Ini ijazah tidak perlu uji forensik, bukan tanda tangan yang di palsukan, ijazah cukup dinas pendidikan kementerian mengaku menyatakan tidak terdaftar itu ditanyakan keabsahannya, jangan selalu bikin gaduh,” ucapnya bersemangat.

“Katanya mau pilkada damai, bagaimana mau damai kalau terlalu banyak permainan, terlalu banyak kongkalikong, ah jangko kompai- kompai saya, eh sudahmi.” tambah nya disambut riuh peserta unjukrasa lainya.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Ahmad Sayed Saidid yang di konfirmasi menegaskan, tuduhan itu tidak benar, aparat kepolisian bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“ Itu tidak ada. Kami bekerja sesuai SOP, ” tegasnya, saat dikonfirmasi. Jumat, 18 Oktober 2024.(Rin)