Opini: Wisata Meli Terlupakan Penggemarnya, Jangan Berkecil Hati
Wisata Permandian Alam
(WPA) Meli Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan pernah merasakan bagaimana menjadi destinasi wisata primadona di mata masyarakat Luwu Utara.
Akses jalan yg mulus, pemandangan alam yg hijau dilengkapi aliran sungai yg membuat hawa di sekitarnya terasa sejuk. Serta mendapat dukungan sarana dan prasarana populer seperti keberadaaan villa dan kolam renang buatan, menjadikan desa ini sebagai pioner desa pariwisata modern Luwu Utara.
Tercatat dalam sejarah tahun 2008 silam Luwu Utara pernah meraih gelar sebagai Juara 2 kabupaten dengan duta wisata terbaik di Sulawesi Selatan yang mengandalkan Meli sebagai salah satu objek wisata terbaik di Luwu Utara.
Acara yg bertajuk “Kemah Arkeologi dan Promosi wisata kebudayaan” tersebut di laksanakan di Kabupaten Selayar dengan peserta pelajar terbaik tk SLTA dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan.
Inilah sebuah indikator betapa potensi wisata yang di miliki oleh Desa Meli mampu merepresentatifkan wajah alam Luwu Utara.
Sadar akan potensi yang di miliki, Desa Meli berbenah menjadi objek wisata alam favorit.
Hampir setiap akhir pekan objek wisata ini ramai di kunjungi masyarakat.
Sempat mencanangkan diri sebagai desa bebas asap rokok. Meli menjadi wisata yang sangat ideal dan “Nature Pure”. Geliat ekonomi pariwisata di Meli sudah on the track.
Namun hari ini, Meli seakan terlupakan oleh penggemarnya. Kini posisinya sebagai primadona wisata mulai terancam dengan objek wisata kekinian yang di gandrungi generasi milenial.
Ciri khas natural yg dimiliki meli tak lagi menarik wisatawan. Kecenderungan baru zaman sekarang ini objek wisata alam di tuntut untuk lebih mengerti zaman. Dengan dandanan unik, koreografi atau tampilan kreatif produk digital agar menarik wisatawan bernarsis dan berselfie ria, sebagai penguatan eksistensi diri di berbagai sosial media.
Tetaplah berbenah Meli..
Jangan berkecil hati..
Sejarah itu kita yang miliki.
Muh Tasbih
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas)
alumni INDEF School Of Political Economy.
Tinggalkan Balasan