Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Warga Muba Hibahkan Lahan 2 Hektar Berisi Tanaman Karet Untuk Pembangunan SMKN

MUBA, TEKAPE.co – Warga Desa Baru Jaya, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sugeng (56), memutuskan untuk menghibahkan tanahnya untuk pembangunan fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN).

Memang selama ini, belum ada SMK di 2 kecamatan, yakni Sungai Keruh dan Jirak Jaya.

Lahan Sugeng, yang berisikan tanaman Karet itu dihibahkan kepada Pemprov Sumsel, agar dapat segera dibangunkan SMK.

Lahan seluas 2 hektar lebih ini terletak di perbatasan tugu kecamatan Jirak Jaya dan Sungai Keruh.

Jika anak-anak yang berasal dari 2 kecamatan ini hendak sekolah di SMK, maka harus menempuh jarak yang tidak dekat. Padahal, SMK ini selaras dengan Program Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tentang penyerapan Tenaga Kerja Lokal.

Menurut Sugeng, lahan ini sebelumnya memang ingin dihibahkan. Sebab mendengar belum ada SMK.

“Apalagi di daerah kami ini, khususnya anak-anak yang ingin menempuh jenjang SMK, sulit karena tidak ada, yang ada hanya SMA sederajat. Maka dari itu, saya sangat senang apabila dilahan saya dapat dipergunakan untuk amalan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat 2 kecamatan,” ujar Sugeng, disaksikan PJ Kepala Desa Baru Jaya Edward Lakasi SE MSi dan Kasi Pemerintahan Arif Budiman SPd MSi, ketika Survei Lokasi bersama PD IWO Muba dan LMP Marcab Muba, Senin (27/9/2021).

Sugeng menegaskan, lahan yang dimiliki ini adalah benar-benar miliknya, yang berisikan tanaman karet berumur 5 tahun.

“Saya berharap ini dapat bermanfaat bagi orang banyak, apalagi ini dipergunakan untuk membangun sarana Sekolah yang belum ada di kecamatan kami,” katanya.

Sementara itu, warga Tebing Bulang, Ali, ketika dimintai tanggapan terkait dukungan pembangunan SMK di 2 kecamatan ini mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan bangga apabila dapat terealisasi dengan baik, apalagi sudah ada yang ingin menghibahkan lahan.

“Kami sangat mendukung, dan kami berharap agar dapat terealisasi, mengingat anak-anak di daerah kami rata-rata banyak yang ngekost jika ingin sekolah di SMK, biayanya juga sangat besar. Kalau benar terealisasi ini sudah mengurangi beban anak-anak yang tak harus menempuh sekolah dengan jarak yang jauh,” ungkap Ali. (jefry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini