Tekape.co

Jendela Informasi Kita

UNCP Gelar Diskusi Ilmiah Bersama Guru Besar UGM, Bahas Hilirisasi Pangan Lokal

Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) gelar diskusi ilmiah dengan tema "Hilirisasi Produk Pangan Lokal" di Aula E Kampus 1 UNCP, Jumat 10 November 2023. Menghadirkan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Masyhuri dan Dr. Jangkung Hudoyo Mulyo, M. Ec sebagai narasumber. (Dok: UNCP)

PALOPO, TEKAPE.co -Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) gelar diskusi ilmiah dengan tema “Hilirisasi Produk Pangan Lokal” di Aula E Kampus 1 UNCP, Jumat 10 November 2023.

Menghadirkan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Masyhuri dan Dr. Jangkung Hudoyo Mulyo, M. Ec sebagai narasumber.

Rektor UNCP, Rahman Hairuddin, S. P., M. Si dalam sambutannya memperkenalkan salah satu potensi sumber daya alam yakni Sagu salah satu makanan pokok masyarakat khususnya di wilayah Luwu Raya dan memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.

“Sagu ini juga sudah menjadi identitas masyarakat Luwu Raya, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga keberadaanya dengan berbagai upaya terutama mendorong budidaya sagu,” ujar Rahman.

Prof. Dr. Ir. Masyhuri mengulas tentang pemberdayaan sumber pangan lokal serta potensi hilirisasi dan pengembangan nilai tambah produk lokal.

“Selama ini, hilirisasi telah memiliki dampak ekonomi yang sangat besar karena banyak rantai pasok yang terlibat. Daerah yang mampu mengolah sumber dayanya, dapat memberikan nilai tambah dan mensejahterakan rakyat,” ungkap Prof. Masyhuri.

Tantangan Hilirisasi saat ini diantaranya, ketersediaan bahan baku pangan lokal masin terbatas, harga pangan lokal kurang kompetitif, harga petani murah, harga konsumen mahal, 2-3x, penyebab infrastruktur kurang.

Selain itu, dipengaruhi oleh preferensi terhadap pangan lokal masih rendah dan skala Usaha dan Kemasan UMKM Pengolah Pangan Masih Terbatas.

Dalam sesi selanjutnya Dr. Jangkung Hudoyo Mulyo, M. Ec. menambah bangsa berdaulat harus menghindari import pangan. Untuk hasil yang maksimal, pangan tersebut sebaiknya dihasilkan dari ibu pertiwi.

Indonesia memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang sangat besar sehingga perlu dikelola atau diolah untuk meningkatkan nilai tambah dan daya jualnya.

Salah satu sumber daya alam di Luwu Raya adalah sagu. Pengolahan sumber daya alam tersebut menjadi produk hilir yang berkualitas. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini