Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Peringati HBLH, HMPS Biologi UNCP-IKAHIMBI Gelar Seminar Nasional dan Transplantasi Terumbu Karang

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Sains Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) jadi tuan rumah dalam memperingati Hari Besar Lingkungan Hidup (HBLH). (ist)

PALOPO, TEKAPE.co – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Sains Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) terpilih sebagai tuan rumah Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI), peringati Hari Besar Lingkungan Hidup (HBLH).

Dalam pelaksanaannya terdapat dua kegiatan yaitu Seminar Nasional dan transplantasi terumbu karang di Tanjung Parasulu, Desa Harapan, Kacamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Jumat (07/05/24).

Seminar Nasional diikuti oleh mahasiswa biologi se-Sulawesi selatan (IKAHIMBI Wilker VII), UKK dan UKM UNCP, Basarnas Lutim, dan TNI AL Pos Lampia.

Mengusung tema “Lokomotif Restorasi Ekologi”, seminar nasinal menghadirkan Prof. Dr. Asri, M.Pd (Guru Besar UNCP) dan Akhmad Sudarno, SP., M.Sc (Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Jenneberang Saddang).

Wakil rektor Bidang Kemahasiswaan UNCP dalam sambutannya mengungkapkan restorasi ekologi dapat membalikkan hilangnya keanekaragaman hayati, memerangi perubahan iklim, dan mendukung perekonomian lokal.

Sementara itu, Rahma Hi Manrulu, Wakil Dekan Fakultas Sains UNCP, mengulas bahwa restorasi ekologi berupaya untuk memulai atau mempercepat pemulihan ekosistem setelah kerusakan, degradasi, atau kehancuran.

Seminar nasional tersebut berlangsung di Aula Gedung H Kampus 2 Universitas Cokroaminoto Palopo, Rabu (5/6), kemudian dilanjutkan ke Rumah Apung Tanjung Parasulu Lampia Lutim.

Selama berada di Rumah Apung, peserta menerima materi dari Opu Madras (Pendiri Mori Diving Club dan Rumah Apung Tanjung Parasulu) tentang sejarah dan pengenalan Rumah Apung Tanjung Parasulu.

Rumah apung tersebut terletak di ujung/ sudut Teluk Bone. Rumah tersebut didirikan sebagai rumah singgah bagi nelayan sekaligus kompensasi bagi nelayan untuk tdk melakukan ilegal fishing (penggunaan bom dkk).

“Jadi rumah apungnya didirikan atas kerjasama dgn nelayan dan bertujuan untuk menjaga ekosistem di wilayah tersebut. Daratan di sekeliling rumah apung merupakan satu-satunya wilayah yang masih terbebas dari aktivitas manusia,” kata Madras.

Tak hanya itu peserta juga dibekali materi pengenalan alat diving oleh Asnawi Kaimuddin, S.Pd. dan peserta diberi kesempatan untuk menyelam dan transplantasi terumbu karang. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini