Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Dewan Luwu Wahyu Napeng, dan Arfan Basmin Serap Aspirasi Masyarakat di Libukang Kamanre

Anggota DPRD Luwu, Wahyu Napeng, Bersama A Muh Arfan Basmin, Saat Menggelar Reses, di Desa Libukang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Jumat, 07 Oktober 2022. (ft/ilham)

LUWU, TEKAPE.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Fraksi PAN, Wahyu Napeng, menggelar Reses Masa Sidang I Anggota DPRD Kabupaten Luwu Tahun 2022, di Desa Libukang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Jumat, 07 Oktober 2022.

Dalam reses ini, juga di hadir Anggota DPRD Luwu, Fraksi PPP, A Muh Arfan Basmin, Kepala Dinas Perikanan, Baharuddin, Perwakilan OPD terkait, Kades Desa Libukang, Kades Kamanre, Kades Salu Paremang Selatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Wanita, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, dan Masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Anggota DPRD Luwu F-PAN, Wahyu Napeng, menyampaikan bahwa reses merupakan salah satu kewajiban dari Anggota DPRD Luwu untuk turun langsung dan bertemu dengan masyarakat.

Kehadirannya di tengah-tengah masyarakat ini untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan atau aspirasi masyarakat.

“Mudah-mudahan apa yang menjadi keluhan dan aspirasi masyarakat bisa disampaikan pada reses ini, dan tentunya akan kami sampaikan ke Pemerintah terkait dengan aspirasi yang berskala prioritas,” katanya.

Wahyu, mengatakan beberapa waktu lalu ia mendapatkan aspirasi dari Kades Kamanre terkait dengan jembatan gantung penghubung antar desa sudah rusak. Sehingga aspirasi disampaikan ke Pemerintah untuk ditindaklanjuti.

“Alhamdulillah, dalam waktu dekat ini jembatan gantung itu akan segera action, ini juga berkat masukan dari pihak Pemerintah Desa Kamanre,” jelasnya.

Disamping itu, Wahyu menyampaikan banyak hal yang menjadi kendala masyarakat hari ini baik itu kebutuhan dan Infrastruktur pembangunan, maka dari itu diharapkan kepada Pemerintah untuk bisa turun langsung agar bisa merasakan apa yang menjadi keluhan masyarakat.

“Terkait dengan subsidi BBM, Alhamdulillah kami kemarin sudah menguji pihak ESDM dan Pertamina Regional Sulsel, tahun 2021 subsidi BBM di Luwu sebanyak 21 KL, sementara tahun 2022 ada penurunan, hanya 17 KL, maka dari itu kita harapkan agar di tahun 2023 jatah subsidi BBM di Luwu bisa dinaikkan,  kita harap semoga tidak ada lagi kelangkaan antrian BBM di SPBU,” jelasnya.

“Terkait dengan subsidi pupuk yang hari ini banyak menjadi keluhan masyarakat. Kementrian pada Oktober ini telah mengeluarkan surat bahwa yang dilayani bagi yang miliki kartu tani. Menyikapi hal itu kami minta ke Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah, untuk kebijakan itu sementara ini tidak direalisasikan dulu, sebelum semua fasilitas siap, dan Panen di Kabupaten Luwu tidak merata, berbeda dengan daerah lain. Maka dari itu kami harap skema pupuk subsidi masih seperti sebelumnya, agar kebutuhan pupuk subsidi petani bisa terpenuhi. ” sambungannya.

Disamping itu, Wahyu Napeng juga menyampaikan aspirasinya ke Pemerintah Kabupaten Luwu karena telah melakukan pengaspalan di Jalan Desa Libukang. Serta ia mengharapkan agar segala bantuan baik di sektor pertanian, perkebunan, dan Perikanan bisa tetap sasaran.

Sementara itu, Amggota DPRD Luwu, Arfan Basmin Mattayang, menyampaikan kehadirannya ditengah masyarakat ini untuk menampung aspirasi dari masyarakat karena di bulan November nanti akan dilakukan pembahasan APBD untuk tahun 2023.

“Anggaran pokok itu jangan sampai tidak kita suarakan aspirasi kita lantas tidak tercatat dan tidak terakomodir untuk tahun anggaran 2023,” katanya.

Lanjut, Arfan Basmin, meluruskan kalau musrembang itu merupakan domain dari Pemerintah sementara reses adalah domain dari DPRD, maka dari itu ia meminta pihak OPD harus memahami bahwa tempatnya Anggota DPRD itu memparkan yang sudah direalisasikan dalam bentuk program.

“Maka dari itu butuh kerjasama yang baik antara Eksekutif dan Legislatif. Saya rekomendasi kepada eksekutif atau OPD semua aspirasi yang disampaikan masyarakat ke Anggota DPRD Luwu agar betul-betul dicatat, sehingga nanti kalau di pembahasan tidak lagi ribut-ribut karena aspirasi atau program masyarakat tidak terakomodir,” jelasnya.

Sejumlah keluhan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat setempat diantaranya, Harga Jagung Dinaikkan, Peningkatan Insentif Pegawai Sara, Kelancaran Pupuk, Meningkatkan Keamanan di Desa, Pompanisasi Sawah, Pembangunan Saluran Irigasi, Penyediaan Bibit, dan Percetakan Sawah. Serta sejumlah infrastruktur di sektor Perikanan dan Perkebunan.

(ham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini