Cina Borong 25 Unit Pesawat N219 Buatan Indonesia, Ini Harga dan Spesipikasinya
JAKARTA, TEKAPE.co – China memborong 25 unit pesawat N219 buatan Indonesia.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyepakati kerja sama dengan Linkfield Technologies untuk penjualan sebanyak 25 unit pesawat N219 pada The Aero Asia 2023.
Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh. Arif Faisal mengatakan, Linkfield Technologies akan bertindak sebagai reseller untuk menjual pesawat produksi PTDI ke wilayah China.
“Dengan demikian, pengembangan teknologi maupun pasar pesawat N219 dapat kita push, sehingga nantinya N219 dapat menjadi produk yang high competitive di China,” tuturnya, dilansir dari laman resmi PTDI.
Sebanyak 5 unit untuk end user Bandung Airlines Co.Ltd, perusahaan penerbangan di Cina, dan 20 unit untuk leasing company di China.
Pesawat tersebut akan dilengkapi dengan konfigurasi tertentu disesuaikan dengan kebutuhan operasional end user.
Laris diborong China, lantas berapa harga pesawat N219 buatan Indonesia ini?
Harga Pesawat N219
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan pernah mengungkap harga pesawat N219 yang telah mendapat sertifikasi laik udara CASR 23 Kategori Komuter.
“Harga jualnya sekitar 6,8 juta dollar Amerika (Rp 105 miliar),” kata Gita, dilansir dari Kontan.
Gita mengatakan, beberapa pihak dari dalam negeri sudah memesan pesawat N219. Namun, dia tidak merinci siapa saja pihak yang dimaksud.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad juga pernah mengungkap kisaran harga jual pesawat N219 ketika dirinya mempertimbangkan untuk membeli pesawat buatan Indonesia itu.
“Harga pesawat N219, sekitar Rp 100 miliar,” ungkapnya.
Spesifikasi Pesawat N219
Dilansir dari laman PTDI, pesawat N219 adalah moda transportasi yang paling cocok untuk membuka, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan memelihara pertahanan dan keamanan daerah-daerah terpencil.
Pesawat N219 merupakan pesawat multiguna generasi baru yang dirancang untuk mengangkut 19 penumpang dengan luas kabin terbesar di kelasnya.
Kapasitas muatannya mencapai 2.313 kilogram. Mesin pesawat ini terbukti dan efisien dengan 2 Pesawat Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 dengan masing-masing 850 SHP.
Sistem avionik pesawat N219 menggunakan kokpit kaca garmin G1000 NXi.
Pesawat N219 memiliki kecepatan jelajah maksimum hingga 210 knot atau 388 kilometer per jam.
Dengan demikian, N219 Nurtanio dirancang untuk memberikan keuntungan kepada operator dari aspek teknis dan ekonomi.
Selain konfigurasi angkutan penumpang, N219 Nurtanio juga dapat dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk memenuhi berbagai persyaratan misi seperti transportasi pasukan, konfigurasi evakuasi medis, transportasi kargo, pengawasan dan Search and Rescue (SAR).
Pesawat N219 juga memiliki keunggulan dapat dioperasikan melalui landasan pendek yang minim fasilitas.
Pesawat ini juga memiliki kemampuan lapangan terbang yang panas dan tinggi, operasi lepas landas dan pendaratan singkat (STOL), dan kemampuan lepas landas serta mendarat di landasan pacu tak beraspal.
Versi amfibi dari pesawat ini juga dipersiapkan mengingat wilayah Indonesia yang berupa kepulauan.(*)
Tinggalkan Balasan