Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Butuh Segera Penanganan Serius, Sepekan Jalur Trans Sulawesi di Palopo-Walmas Lumpuh

Truk bermuatan pakan terperosok dan terjebak di jembatan kayu. (riska/tekape.co)

PALOPO, TEKAPE.co – Jembatan Miring (Jemmir) yang ada di perbatasan Kota Palopo – Walmas Kabupaten Luwu, semakin parah.

Jembatan itu retak dan ditutup sejak sepekan lalu, Sabtu malam, 30 Oktober 2021, karena retak diakibatkan tiang penyangga tergerus air sungai.

Akibatnya, jalur Trans Sulawesi lumpuh. Jalur alternatif yang dilewati sejak penutupan jalan tersebut, juga semakin parah.

Kondisi akses jalan yang sempit, membuat jalur alternatif itu juga mengalami kemacetan parah. Jarak tempuh yang biasanya berkisar 30 menit, kini bisa mencapai 12 jam lebih.

Belum lagi Senin malam tadi, 8 November 2021, salah satu jembatan di jalur alternatif itu roboh setelah dilewati truk pengangkut pakan ayam. Juga ada truk terguling di jalur alternatif itu.

Lumpuhnya jalur trans Sulawesi itu, berdampak pada krisis BBM di Walmas dan Kabupaten Luwu Utara (Lutra), serta Luwu Timur (Lutim).

Bahkan disebutkan, harga BBM jenis pertalite mencapai Rp25 ribu hingga Rp100 ribu per botol.

SPBU pun mengalami antrian panjang. Stok BBM di hampir semua SPBU di Lutra dan Lutim juga dilaporkan habis. Sebab terminal BBM berada di Karang-karangan, dari arah selatan.

Lumpuhnya Jl Trans Sulawesi itu mendapat banyak sorotan. Pasalnya, sejak ditutup sepekan lalu, belum ada solusi dari pihak terkait. Bahkan terkesan ada pembiaran.

Sebab telah beberapa hari ini belum juga ada alternatif penanganan, agar arus lalulintas yang menghubungkan antar kabupaten bisa lancar.

Kendaraan yang melintas dari Palopo ke arah utara, sudah berhari-hari merasa kesulitan. Sebelum penutupan jembatan, untuk menempuh perjalanan dari Palopo ke Masamba, hanya berkisar 1,5 jam.

Tapi sekarang, melalui jalur alternatif, bisa sampai 6-12 jam atau bahkan lebih.

Penanganan ini memang banyak disorot. Sebab saat kejadian sama, banjir bandang Lutra tahun lalu, di Jembatan Baliase, penanganannya hanya berselang 2 hari mobil sudah bisa lewat. Dengan menggunakan jembatan alternatif.

Begitu juga jembatan Sabbang sungai rongkong. Juga hanya butuh 3 hari kendaraan sudah bisa melintas.

Melihat kondisi itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, sejak beberapa hari ini, pihaknya fokus penanganan di jalur tran Sulawesi, Palopo – Walmas.

“Jalur Masamba menjadi fokus kita beberapa hari ini. Situasi hujan dan banjir serta kenaikan air sungai secara drastis menjadi masalah berulang. Tim Provinsi, termasuk jajaran Polda telah turun dan standby di lokasi sejak beberapa hari lalu,” tulis akun resmi facebook Andi Sudirman Sulaiman, Selasa 9 November 2021.

Ia juga menginformasikan, Selasa hari ini, pihaknya akan memanggil Balai Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR untuk mencarikan solusi darurat dan permanen secara bersama.

“Ini harus segera diselesaikan, karena emergency,” tegasnya. (ale)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini