oleh

Warga Dari 2 Desa di Luwu Bakar Ban di Pintu Masuk PT BMS

LUWU, TEKAPE.co – Puluhan warga dari dua desa, Bukit Harapan dan Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa dengan membakar ban bekas di depan pintu masuk PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), Senin pagi, 25 November 2019.

Usai aksi unjuk rasa di pintu masuk perusahaan, mereka melanjutkan aksinya ke gedung DPRD Luwu.

Warga 2 desa ini menamakan diri Aliansi Bukaka, menuntut pihak PT BMS agar transparan membuka secara detil atas pembangunan yang akan dilakukan, salah satunya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), AMDAL, dan rekrutmen tenaga kerja.

Jendlap aksi Faisal Jufri mengatakan, pembangunan SUTET sampai hari ini belum sama sekali dijelaskan secara detil.

Selain itu, tenaga kerja yang ada di dalam PT BMS, nyaris tidak mengakomodir warga dari 2 desa yakni desa itu, Bukit Harapan dan Desa Karang-karangan.

“Banyak tenaga kerja yang hanya direkrut dari luar. Padahal pihak BMS dan kedua desa ini sudah ada kesepakatan, jika segala aktivitas yang mereka lakukan akan dibuka kepada pemerintah desa, namun itu sama sekali mereka tidak lakukan,” kata Faisal.

Faisal mengatakan, PT BMS akan memberikan dampak lingkungan yang besar terhadap apa yang akan dibangun di daerah ini, terutama di Desa Karang-karangan.

“Ekosistem laut akan terancam di perairan Desa Karang-karangan, jika PT BMS beroperasi melalui pabrik smelter yang akan dikelola. Warga Desa Karang-karangan dan sekitarnya, umumnya hidup sebagai nelayan. Dengan demikian, maka biota laut akan rusak yang dapat pula merusak kehidupan nelayan,” ucapnya.

Aksi ini berjalan aman yang dikawal oleh petugas kepolisian Polsek Bua dan pihak TNI. (ham)

Komentar