Tercatat 48 Ribu Ternak Babi Mati di Sulsel Akibat ASF
MAKASSAR, TEKAPE.co – African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara dan Gowa.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel Nurlina Saking mengatakan, kasus itu pertaman di Sumatra Utara, tahun 2019.
“Di Sulsel pertama kali ditemukan di Gowa. Ternak babi tiba-tiba mati,” ujarnya.
BACA JUGA:
105 Ekor Babi Mati Mendadak di Torut, Diduga Virus ASF
Dari Kab Gowa, virus ini kemudian tersebar ke daerah Luwu Utara dan Luwu Timur.
Sebab, populasi babi Sulsel terkonsentrasi di daerah wilayah Utara.
“Ini ada perkembangan kasus dari Gowa ke Luwu, karena populasi babi terkonsentrasi di daerah utara,” jelas Nurlina.
BACA JUGA:
14 Ribu Babi di Luwu Timur Mati Terserang Virus ASF, Tersebar di 11 Kecamatan
“Perpindahan penyakit dari satu tempa munculnya penyakit di suatu wilayah baru karena perpindahan dari lokasi tertular ke yang belum ada(Positif),”sambungnya.
Nurlina menyebut penyebaran virus ASF berlangsung sangat cepat.
Cepatnya penyebaran dipengaruhi virus yang bisa bertahan di luar tubuh hewan ternak.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner Sriyanti Haruni melaporkan kematian ternak babi mencapai angka 48 ribu
“Kematian sampai hari ini dilaporkan 48 ribu, total pulasi di Sulsel sekitar 952 ribu,” ujar Sriyanti Haruni.
“Ada 10 kab di Sulsel yang terlapor memiliki ternak babi. 3 daerah terkonfirmasi positif,” sambungnya.
Dijelaskan ciri-ciri ASF pada ternak babi bisa dilihat dari kondisi demam.
“Ciri-cirinya awal demam, diare, lemas, dan tanda khasnya itu ada bintik merah di daerah perut dan telinga,” katanya.
Hingga kini, Disnakeswan Sulsel terus menjaga agar penyebaran ASF tidak lagi menjangkiti 8 wilayah lainnya yang memiliki ternak babi.(*)
Tinggalkan Balasan