oleh

Pro Kontra Larangan Mudik Jadi Bahan Diskusi Online IPMIL Raya Unhas

MAKASSAR, TEKAPE.co – Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu (IPMIL) Raya, Universitas Hasanuddin Makassar, gelar diskusi ‘Pro Kontra Larangan Mudik’.

Kegiatan diskusi yang digelar secara daring/online ini, menghadirkan narasumber Adnan Nasution dan Muh Reformasi Bangun Anas, Minggu 10 Mei 2020.

Dalam diskusi ini, banyak memperbincangkan pro kontrak larangan mudik dari pemerintah, serta sistem penanganan covid-19 di Indonesia.

Adnan Nasution mengungkapkan, bahwa pemerintah telah mengeluarkan surat edaran, yang dimana seolah-olah memperbolehkan mudik, tidak mempengaruhi dan merubah kebijakan pemerintah yang melarang mudik.

“Gugus tugas percepatan penanganan covid-19, telah mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan perjalanan orang, hal ini dalam rangka percepatan penanganan covid-19, tapi yang perlu dipahami bahwa meskipun surat edaran itu di keluarkan dan seolah-olah mudik di bolehkan, tidak ada perubahan dari kebijakan pemerintah dan mudik tetap di larang,” ungkapnya.

Sedangkan, Narasumber kedua Muh Reformasi Bangun Anas, menyambung larang mudik pemerintah harusnya tetap diikuti, demi mencegah penyebaran covid-19.

“Mari mengikuti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait larangan mudik, karena dengan cara ini salah satu upaya kita dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona,” sambungnya.

Tidak hanya itu, Buhari Kahar Mudzakkar yang juga turut dalam diskusi tersebut, ikut menyampaikan pandanganya.

“Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana wabah Virus corona yang cukup berbahaya belum meredah, saya minta kepada adik-adik mahasiswa asal Luwu Raya yang masih berada di Makassar atau di daerah lain yang sudah jadi episentrum wabah corona, kiranya tidak balik kampung atau tidak mudik lebaran dulu tahun ini, bersama keluarga untuk menyetop penyebaran wabah khususnya di Luwu raya,” pesannya.

Buhari juga menyampaikan bahwa Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKL) sedang melakukan pendataan bagi mahasiswa Luwu Raya yang masih berada di Makassar untuk diberikan bantuan.

Walaupun demikian, Ketua IPMIL Raya Unhas, meminta pada pemerintah setempat untuk tetap memperhatikan mahasiswa Luwu Raya yang masih tetap tinggal di Makassar.

“Untuk kepada seluruh teman mahasiswa se-Luwu Raya yang masih berada di tanah rantau, agar kiranya tidak pulang kampung pada ramadan kali ini, dan kami dari jajaran pengurus IPMIL RAYA UNHAS meminta kepada pemerintah daerah untuk tetap memperhatikan mahasiswa Luwu Raya yang masih ada di tanah rantau,” imbaunya.

“Dalam hal ini juga kami pengurus IPMIL Raya Unhas melalui apa yang telah disampaikan oleh Ketua KKL RAYA, dengan ini membuka diri untuk seluruh mahasiswa Luwu Raya yang masih berada di tanah rantau, dapat menghubungi kami dalam hal pendataan diri untuk menerima bantuan,” tutup, Salman Amir. (*)

Komentar