oleh

Pemuda Batuputih Kecam Tambang Ilegal Yang Banyak Telan Korban di Kolaka Utara

-News-3.3K,000

KOLAKA UTARA, TEKAPE.co – Aliansi Pemuda Batuputih, mengecam salah satu perusahaan tambang ore nikel ilegal di Kecamatan Batu Putih, Kolaka Utara (Kolut), yang telah memakan korban.

Hal ini disampaikan, Koordinator Aliansi Pemuda Batuputih, Samsul Basri, Rabu 7 Oktober 2020.

Samsul Basri mengecam, atas insiden yang menimpah seorang supir dump truck 10 roda bernama Illang (25).

Illang yang merupakan warga Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulsel, harus meregang nyawa dengan keadaan sangat mengenaskan dimana usus terurai di tanah. Setelah mobil yang dikemudikannya sendiri melindas perutnya, yang diduga rem belong.

“Kami mengecam perusahaan atas insiden tersebut, karena pihak perusahaan yang merupakan tambang ilegal ini, mengharuskan pekerjanya untuk bekerja cepat, serta tidak mematuhi prosedur keselamatan kerja,” kecamnya.

Samsul Basri, yang biasa dikenal Adibo ini, juga mendesak polres Kolaka Utara, untuk segera menuntaskan kasus tersebut, dan menangkap pihak perusahaan sebagai penanggung jawab atas insiden tersebut.

“Kami mendesak semua stakeholder, termasuk Bupati Kolaka Utara serta DPRD, untuk menindaki seluruh perusahaan tambang illegal, agar kejadian serupa tidak terulang terus menerus,” desaknya.

Selain Aliansi Pemuda Batuputih, Spirit Muda Sulawesi (SIMULASI) juga mengecam insiden tersebut.

Pasalnya, insiden memakan korban dari adanya galian tambang ilegal ini sering terjadi dan pihak pemerintah beserta kepolisian tidak dapat menuntaskan serta menindaki aktifitas tambang ilegal tersebut.

“Jatuhnya korban pekerja tambang tidak hanya tetrjadi kali ini saja, kami sangat menyayangkan insiden serupa terulang kembali, dan secara kelembagaan kami mengutuk keras pelaku pertambangan atau perusahaan penambang yang beraktivitas dengan tidak memperhatikan mekanisme pertambangan yang baik, dan pihak kepolisian harus mengusut tuntas kejadian tersebut,” kata Ketua Umum SIMULASI, Irfan Sampeaju.

Selain Illang, insiden serupa pernah menimpah seorang karyawan bernama Anto (26), merupakan warga desa Mataleuno, Kecamatan Pakue Utara, yang juga harus kehilangan nyawa, yang sampai hari kasusnya belum dituntaskan. (*)



RajaBackLink.com

Komentar