Munir: Perusahaan yang Bermitra dengan PT Vale dan PT CLM Diduga ada Penyimpangan Soal Penggunaan BBM Non Subsidi
LUTIM,TEKAPE.co- Komisi II DPRD Luwu Timur, Abdul Munir Razak menenggarai ada penyimpangan Penggunaan BBM Non Subsidi yang dilakukan sejumlah Perusahaan yang bermitra dengan PT Vale dan PT CLM di Luwu Timur .
Indikatornya adalah PAD Luwu Timur dari sektor Pajak Bagi Hasil BBM ini tidak meningkat, sementara jumlah perusahaan terus bertambah .
Sinyal kebocoran ini, menurut Munir bisa dilihat kondisinya di SPBU, Pihak perusahaan tidak sepenuhnya menggunakan BBM Non Subsidi, melainkan memanfaatkan BBM Subsidi yang ada di SPBU . Maka wajar saja setiap SPBU dekat dengan wilayah tambang kondisinya sudah tidak normal, selalu langka, antrian kendaraan tidak bisa diatasi .
” Lihat miki SPBU di Sorowako, SPBU di Malili, Kondisinya tidak pernah tidak terjadi penumpukan kendaraan yang antrean . Kita bandingkan dengan SPBU yang ada di Kota Palopo, antreannya tidak separah di Luwu Timur . Karena kita daerah tambang dan kita tidak tahu lari kemana semua itu BBM di SPBU .” Ungkap Munir. Rabu ( 16/11/2022).
Sebenarnya Kata Munir , target PAD kita dari Pajak Bagi Hasil BBM ini sebesar 150 Miliar Pertahun, tapi yang bisa masuk ke Luwu Timur baru sekitar 52 Miliar . Untuk itu akhir tahun 2022 ini sesuai koordinasi saya dengan Dinas Pendapatan Daerah Luwu Timur , Penambahan PAD dari sektor BBM ini bisa masuk sampai 120 Miliar . Insa Allah ini realisasi untuk tahun 2022 .
Lanjut Munir, Kerugian yang dialami Luwu Timur dalam Pajak Bagi Hasil BBM ini , Tiga Perusahaan Penyuplai BBM Non Subsidi di Luwu Timur tidak berkantor di Kabupaten Luwu Timur . Sehingga pada saat mereka bayar pajak maka pajak tersebut kembali kedaerah mereka sesuai alamat kantornya.(*)
Tinggalkan Balasan