MASAMBA, TEKAPE.co — Kepala Sekolah (Kepsek) sering menjadi bahan cerita atau gosip kalangan guru dan teman-teman tenaga kependidikan lainnya.
Sering banyak keluhan terkait manajemen Kepala Sekolah yang sekarang disebut Kepala UPT SD atau SMP Negeri ini.
Ketika para guru di sekolah berkumpul paling asyik gosipi Kepala Sekolah. Ada yang cerita baik, adapula yang sebaliknya.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar Disdik Kabupaten Luwu Utara, Suharto SPd, mengaku, jika cerita kurang baik itu datang sering kali dari persoalan perlakuan kepala sekolah terkait masalah pengelolaan dana sekolah.
“Misalnya, saat guru diutus pergi pelatihan, ada Kepsek yang berikan SPPD kepada gurunya, namun adapula yang tidak. Padahal, regulasi terkait SPPD telah jelas diatur dalam Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor 12 Tahun 2016,” jelasnya.
Selain itu, masalah kegiatan siswa misalnya, saat siswa diantar pergi lomba, ada kepsek yang kasi makan, siswanya setelah lomba ada juga yang langsung diantar pulang.
“Dana BOS bukan milik pribadi kepala sekolah. Jadi gunakanlah dana itu sesuai peruntukannya. Selagi aturannya jelas, jangan ki’ kessek (pelit, red), kepada guru dan tenaga kependidikan ta, karena na cerita jelek ki itu,” pesan Ketua KNPI Luwu Utara ini.
Ia juga mengingatkan, jabatan kepala sekolah itu hanyalah sementara. Sehingga kalau ada jalan untuk membantu sesama, maka bantulah.
“Ingat ki, suatu saat kita akan pensiun, bahkan meninggalkan dunia ini. Tulang belulang kita akan habis dimakan tanah, namun jasa-jasa kita akan selalu dikenang, dan pilihannya cuman dua jasa kita yang dikenang, yang baiknya atau yang buruknya. Pilihan ada sama Bapak/Ibu Kepala Sekolah,” kata Suharto.
Mantan guru SDN 089 Masamba (SD Center), mengimbau, berikanlah yang terbaik buat sekolah, agar suatu saat kebaikan itu akan dikenang sepanjang masa bukan sebaliknya. (jsm)