Kakao Banyak Hadapi Masalah, Formakara Minta Pemerintah Lutra Turun Tangan
SABBANG, TEKAPE.co — Ketua Forum Komunikasi Petani Kakao Luwu Raya (Fomakara) Ir H Syam Sumastono, melihat kondisi kakao Luwu Utara yang banyak menghadapi masalah, berharap pemerintah bisa memberikan perhatian khusus, agar bisa benar-benar menyejahterakan rakyat.
Pasalnya, petani kakao Luwu Utara diperhadapkan pada banyak persoalan. Mulai dari bibit, pupuk, hingga sertifikasi mutu. Pada bibit kakao misalnya, petani sudah punya batang atas namun belum punya batang bawah lagi bibit Luwu utara belum disertifikasi.
Juga petani berhadapan dengan ketersediaan pupuk. Solusi pupuk harus menjadi perhatian pemerintah. Bisa melalui kios pupuk dan juga dengan pelatihan pembuatan pupuk bagi petani.
“Hal ini penyebarannya harus merata dan sertifikasi biji kakao. Tujuan sertifikasi biji adalah agara harga jual kakao bisa bersaing. Kedepan hanya biji yang tersertifikasi yang akan bisa bersaing di pasar,” kata Syam Sumastono.
Terpisah, anggota kelompok tani kakao Desa Pompaniki, Rahmat Ansari, menilai persoalan pupuk bisa ditangani petani melalui usaha peternakan sapi yang dikandangkan. Contoh di Kecamatan Lamasi, dimana petani mampu memproduksi pupuk dari kotoran Sapi.
“Hal ini bisa dicontoh petani tampa harus bergantung pada bantuan. Demikian pula dengan bibit kakao. Petani sudah mampu membuat bibit sendiri,” kata Ansari
Ansari, menyebutkan, soal sertifikasi bibit itu tidak menjadi soal. Yang penting bagi petani adalah kakao masih bisa terjual. Hanya saja yang perlu menjadi perhatian adalah kepastian harga. Kiranya petani memilik kepastian pada harga.
“Jika harga bagus, dengan sendirinya petani akan menjaga kualitas. Namun jika harga jatuh, maka petani tidak akan mampu menghasilkan biji yang berkualitas,” ucapnya
Menurutnya, yang terjadi saat ini adalah harga bermain dan tak menentu. Hal ini mesti menjadi perhatian bersama antara petani, pengusaha dan pemerintah jika mereka menginginkan kualitas.
“Jangan benturkan petani dengan pengusaha pada persoln kualitas. Kualitas akan baik jika harga menjanjikan,” tutupnya. (us)
Tinggalkan Balasan