oleh

Jusuf Kalla Tinjau Pembangunan Smelter PT BMS di Bua Luwu

LUWU, TEKAPE.coMantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, meninjau pembangunan smelter nikel PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 28 Maret 2022 siang.

Dalam kunjungannya tersebut Jusuf Kalla, didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, H Sulaiman, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Pertanian, Albaruddin A. Picunang serta beberapa kepala OPD lainnya.

Menurut JK, smelter tersebut saat ini dibangun di atas lahan seluas 141 hektar dan tahun depan, rencananya sudah beroperasi. Menurutnya melalui PT BMS anak perusahaannya, dengan nilai investasi sebesar Rp 10 triliun.

“Rencananya tahun 2023 sudah beroperasi, dengan kapasitas 60.000 ton untuk satu smelter,” kata Jusuf Kalla, saat dikonfirmasi media di lokasi PT BMS.

Lanjut, Jusuf Kalla mengatakan, pengerjaan smelter ini akan mempekerjakan karyawan lokal sebanyak 85 persen.

“Itu sesuai dengan strata pendidikan dan keahliannya dan dari luar kita gunakan yang sudah berpengalaman, supaya bisa memberikan pengalamannya kepada masyarakat setempat,” ucap JK.

Kalla menambahkan, untuk bahan baku akan didatangkan dari luar, yakni di Sulawesi Tenggara. Untuk itu guna mendukung proyek smelter tersebut dibangun pelabuhan tersendiri.

“Bahan baku nikel akan kami datangkan dari beberapa tempat di Sulawesi Tenggara, makanya kami juga bangun pelabuhan tersendiri, perizinannya juga sudah selesai dan luar biasa atas dukungan Pemda Luwu,” ujar Kalla.

Site Manager PT BMS, Zulkarnaen, mengatakan pihak BMS hanya mengelola sumber daya hasil tambang dari Sulawesi Tenggara lalu diolah di Luwu.

“Tahap pertama ini sudah mulai jalan yakni bulan Maret 2022 kami sudah star konstruksi dengan target 2 tahun 6 bulan untuk 2 tungku, jadi fase sekarang merupakan fase konstruksi pembangunan fero nikel dan nikel sulfat, cita-cita BMS itu hingga 2030 akan membangun 14 tungku smelter, untuk nilai investasi membangun 2 smelter dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 2,88 triliun,” tutur Zulkarnaen.

Sementara itu Sekda Luwu, H Sulaiman, kepada media, menyampaikan bahwa kunjungan Jusuf Kalla, untuk meninjau Jeti atau pelabuhan khusus smelter, selanjutnya ke lokasi pembangunan pabrik smelter.

“Alhamdulillah, tadi kami baru saja mendampingi Bapak Jusuf Kalla, meninjau Jeti atau pelabuhan khusus smelter, selanjutnya ke lokasi pembangunan pabrik smelter di Desa Karang-Karangan dan lanjut rapat bersama Forkopimda di lokasi pabrik,” ujar Sulaiman.

Lanjut, H Sulaiman, mengatakan sesuai yang disampaikan pihak BMS, sekarang tahap konstruksi bangunan di mana menargetkan tahun 2023 sudah jadi 1 tungku sekaligus dioperasikan dan 2 tahun 6 bulan bisa jadi 2 tungku.

Sesuai harapan Bupati Bupati Luwu, H Basmin Mattayang, Pemerintah Kabupaten Luwu, berharap komitmen PT BMS dan Kalla Group dalam perekrutan tenaga kerja lokal sebanyak 75 hingga 85 persen.

“Harapan Pak Bupati, posisi tenaga kerja lokal bukan hanya sebagai buruh kasar tetapi juga pada posisi di kantor, admin atau posisi pimpinan lainnya sesuai skil dan ijazah mereka,” lanjutnya.

Pemkab Luwu, meminta PT BMS agar transparan dalam penerimaan karyawan dan diumumkan pada hari itu juga melalui media pemerintah dan sarana umum, seperti perkantoran desa, camat, di masjid-masjid di Kabupaten Luwu. (*)



RajaBackLink.com

Komentar