oleh

Ibu Guru di Toraja Utara Dilaporkan Tinju Siswanya

TORAJA UTARA, TEKAPE.co – Aksi kekerasan oleh oknum guru terhadap siswanya kembali terjadi. Kali ini terjadi di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Oknum guru perempuan berinisial SB (46) itu, dilaporkan memukuli dengan menonjok hidung siswanya, RF (13), Selasa 18 September 2018, sekira pukul 11.00 wita.

Korban dipukul diduga gara-gara oknum guru itu mengira dirinya diolok-olok siswa, sehingga sang guru tidak bisa mengontrol amarahnya.

Pemukulan itu terjadi saat dalam kelas, saat oknum guru tersebut tengah memberikan materi pembelajaran di depan papan tulis.

“Awalnya ibu guru sedang memberikan materi di depan papan tulis. Saya sempat mengucapkan tiga kata ‘ne.. ne.. ne.’ Dikiranya saya olok-olok, sehingga membuat ibu guru jengkel dan melemparkan penghapus ke arah wajahku,” cerita korban.

Saat sang guru melempar, korban sempat menghindar. Sehingga lemparan itu meleset. “Mungkin tidak puas, sang guru melempar dan lemparan tidak kena, akhirnya ibu guru yang sedang memegang spidol dipukulkan ke arah hidung saya,” kata korban.

Korban RF mengatakan, setelah itu, ibu guru menggengam spidol dan menghujamkan pukulan kearah hidungnya. Sehingga hidung korban sempat mengeluarkan darah.

Korban mengaku, sekira satu jam kemudian, pelaku SB merasa bersalah dengan perbuatanya dan meminta maaf kepada siswanya.

“Saya berkata, ibu guru sudah memukuliku, dan ibu harus bicara sama orangtuaku,” ungkap korban.

Kejadian inipun dilaporkan ke orang tua RF. Orang tua korban pun keberatan atas perlakuan oknum pendidik tersebut.

Menurut penuturan orang tua siswa saat dihubungi, perlakuan itu tak pantas bagi seorang pendidik. Sehingga dirinya tidak terima.

“Baru begitu, kok lansung emosi. Padahal anak saya tidak mencaci maki gurunya. Bukan saya membela anak saya, tapi perlakuan oknum guru itu haruslah bijak dan sabar dalam menghadapi siswanya dan tidak bertindak anarkis,” vetus orang tua RF.

Atas perlakuan oknum guru itu, setelah diperiksa ke dokter di Evergreen Medika, siswa tersebut diminta untuk istirahat tiga hari karena sakit. Hal itu dibuktikan dengan surat keterangan sakit yang ditandatangi dokter di klinik itu, dr Beni S Pongsamangka.

Hingga berita ini ditulis, oknum guru itu belum sempat memberikan keterangan. (erli)

Komentar