oleh

Farhat: Turis ‘Nakal’ Bali Sebaiknya Dilapor ke Pihak Berwajib, Bukan Diviralkan

BALI, TEKAPE.coPerilaku ‘nakal’ segelintir turis asing di Pulau Dewata Bali kerap diviralkan warganet Bali, utamanya dari seorang aktivis perempuan, yang juga perancang di Bali, Niluh Djelantik.

Niluh, yang juga terjun ke dunia politik itu, banyak mengeritik perilaku segelintir Warga Negara Asing (WNA) di Bali, yang melanggar aturan. Kritikan itu diposting di beranda akun Instagram miliknya.

Postingan Niluh, yang memilik 564 ribu followers di Instagram itu banyak mendapat tanggapan dari warganet.

Namun, postingan srikandi bernama lengkap Niluh Putu Ary Pertami Djelantik itu dinilai dapat berdampak negatif terhadap pariwisata Bali, utamanya dikhawatirkan akan menurunkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara.

“Apa yang dilakukan itu (Niluh Djelantik, red) bisa berdampak buruk terhadap pariwisata Bali. Harusnya, jika ada parilaku turis asing yang melanggar, dilaporkan ke yang berwajib, bukan malah diviralkan,” ujar pengacara kondang, Farhat Abbas, saat dihubungi via telepon, Selasa 20 Maret 2023.

Farhat Abas menilai apa yang dilakukan Niluh Djelantik, yang menviralkan turis asing, justru hanya membuat gaduh.

“Ada banyak cara untuk menegakkan aturan. Jangan sampai karena alasan memperjuangkan penegakan aturan, lalu berbuat yang dapat mengorbankan kepentingan masyarakat Bali, yang berpotensi menurunkan kunjungan wisatawan. Semoga apa yang dilakukan itu bukan karena ada ambisi pribadi,” tandas Farhat.

Meskipun tujuannya baik, lanjutnya, apa yang dilakukan Niluh adalah hal yang keliru.

“Jangan korbankan masyarakat hanya untuk kepentingan popularitas, dan taatlah dengan hukum yang berlaku. Masih ada koridor yang jelas untuk melakukan tindakan, berikan kepercayaan kepada aparat yang berwenang melakukan tindakan bukan menviralkan, sebab dampaknya Bali akan sepi dari kunjungan wisatawan asing, dan ini berakibat buruk buat kehidupan masyarakat Bali,” saran Farhat.

Menurut Farhat, lebih baik melaporkan WNA yang diduga melanggar kepada pihak yang berwenang. Apabila masyarakat mengetahui adanya hal yang melanggar oleh WNA, sebaiknya dilaporkan, bukan diviralkan.

“Tidak melulu diviralkan yang justru akan berdampak buruk. Apa yang dilakukan Niluh di sosmed adalah bentuk dari pengadilan jalanan ala Bali, dan ini akan berakibat wisatawan asing akan enggan masuk ke Bali, karena terkesan Bali tidak aman,” pungkas Farhat Abbas.

Menurut Farhat, apa yang dilakukan Niluh Djelantik ini bertentangan dengan hukum yang berlaku, apa yang dilakukannya tidak dapat dibenarkan, dan dapat dijerat dengan UU ITE.

Farhat menyebut, postingan Niluh Djelantik di Instagram dapat memberikan efek negatif untuk pariwisata di Pulau Dewata.

“Masyarakat Bali akan mendapat dampak negarif, dan jadi preseden buruk, apabila para turis asing tidak lagi masuk ke Pulau Dewata,” kata Farhat.

“Masyarakat Bali harusnya sadar akan dampak dari viralnya postingan Niluh, ini akan menjadi kesempatan buat kompetitor Bali di bidang pariwisata,” lanjut advokat itu.

Ia mengungkapkan, Bali tiga kali merasakan pahitnya kehidupan setelah dunia pariwisata diguncang berbagai kejadian.

“Kita ingat Bom Bali 1, Bom Bali 2 serta pandemi Covid-19 yang menerpa pulau yang indah ini, masyarakat Bali mengalami tekanan kehidupan yang berat, karena masyarakat Bali pada umumnya menggantungkan hidup di dunia pariwisata,” ujarnya.

(tim)

Komentar