oleh

Bupati Morut Hadiri Sidang Sinode ke-47 GKST, Diikuti 500-an Peserta

MORUT, TEKAPE.co – Bupati Morowali Utara (Morut), Dr dr Delis J Hehi, menghadiri Sidang Sinode ke-47 Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), di Gedung Pesparawi Beteleme, Kamis (11/11/2021).

Acara yang dibuka Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten III Setdaprov Moeljono, ditandai dengan penabuhan gendang secara bersamaan oleh para bupati yang hadir dan Ketua Majelis Sinode GKST.

Bupati Morowali Utara, Delis J. Hehi, dalam sabutannya, menegaskan bahwa selama 74 tahun kehadirannya, GKST telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional, bukan hanya di bidang spiritual keagamaan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan.

“GKST melalui yayasannya, memiliki sekolah-sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMU, serta kampus perguruan tinggi. Juga memiliki rumah sakit untuk melayani kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Delis berharap, lewat Sidang Sinode ke-47 ini, GKST akan terus menunjukan eksistensinya dalam pembangunan manusia Indonesia, yang dapat memberi kontrobusi nyata bagi Sulteng dan Indonesia.

Hadir dengan yayasan GKST yang memberi pendidikan, juga rumah sakit untuk melayani kesehatan, juga perguruan tinggi.

GKST lewat sidang sinode, diharapkan terus menunjukkan eksistensi dalam memberi pelayanan kepada bangsa dan negara.

Seremoni pembukaan ini diawali dengan ibadah bersama, dipimpin Pdt Dr Onesimus Kambodji, M.Th.

Ibadah dan seremoni pembukaan ini diikuti 500an peserta yang dibagi dalam empat gedung gereja terdekat dengan Gedung Pesparawi, yang dihubungkan dengan fasilitas teknologi zoom meeting, guna menaati ketentuan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Selain Bupati Morowali Delis J. Hehi sebagai tuan rumah, hadir juga sejumlah kepala daerah yang wilayahnya terdapat Gereja GKST, yakni Poso Verna Inkiriwang, Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta, Wabub Sigi Yohanes Pongi, dan Bupati Luwu Timur, Sulsel, Budiman.

Juga hadir tokoh-tokoh gereja seperti Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulut, Gorontalo, dan Sulteng, Ketua Sinode GPIB Sulsel, Sulbar, dan Sultra.

Juga ada Ketua Bamag Provinsi Sulteng Lucky Semen yang juga anggota DPD RI, Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng dan Pembimas Kristen dari sejumlah kabupaten serta Ketua MUI Kabupaten Morowali Utara.

Kemudian hadir Ketua Tim Penyusunan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Bahasa Daerah Mori, Pdt Dr M. Tomana, M.Th.

Ketua Panitia Sidang Krispen H. Masu, S.SIP, M.Si, mengatakan Thema Sidang Sinode ke-47 GKST diambil dari ayat Alkitab Wahyu 22:12-13: Aku adalah yang awal dan yang akhir, sedangkan sub thema adalah ‘Hanya dengan berharap pada Allah yang membebaskan serta memulihkan, GKST senantiasa memperjuangkan keadilan, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan.’

Pendeta Onesus Kamboji mengatakan, Sidang Sinode ke-47 ini terasa lebih istimewa, karena hampir bertepatan dengan HUT ke-74 GKST yang jatuh pada tanggal 18 Oktober 2021.

Sidang Sinode ke-47 ini memiliki empat agenda pokok yakni evaluasi laporan pertanggungjawaban Majelis Sinode periode 2016-2021, Amandemen Tata Gereja, Penyusunan Program 2021-2026 dan Pemilihan Majelis Sinode masa bhakti 2021-2026.

Ketua Majelis Sinode GKST Pdt. Jetroson Rense, M.Th, yang akan segera demisioner mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan Sidang Sinode ke-47 yang menghabiskan dana miliaran rupiah ini.

Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten III Moeljono berharap GKST menghasilkan program-program yang sejalan dan sinkron dengan program pembangunan daerah. (hms/Rudini)

Komentar