oleh

Bupati Luwu Resmikan 2 Unit Rumah Tunggu di RSUD Batara Guru Belopa

LUWU, TEKAPE.co – Bupati Luwu, Dr H Basmin Mattayang, meresmikan dua unit Rumah tunggu bagi keluarga pasien dengan desain Rumah Kurcaci di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru (RSBG) Belopa, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Senin, 30 Agustus 2021.

Dalam peresmian ini dihadiri oleh Kepala BPKD, Moh Arsal Arsyad, Direktur RSUD Batara Guru, dr Daud Mustakim, Pimpinan Cabang BRI Palopo, Tomy Irawan, serta jajaran RSUD Batara Guru Belopa.

Dalam sambutannya, Bupati Luwu, Dr H Basmin Mattayang, M.Pd, menyampaikan bahwa Rumah Kurcaci merupakan rumah tunggu atau tempat istirahat bagi keluarga pasien.

Pembangunan rumah tunggu ini sebagai salah satu langkah dalam menyikapi berbagai keluhan masyarakat ditengah situasi Pandemi Covid-19 khususnya dalam bidang kesehatan

“Rumah Kurcaci ini adalah bentuk kemitraan dan partisipasi Bank BRI Cabang Palopo, Rumah Kurcaci ini kita manfaatkan sebagai rumah tunggu bagi keluarga pasien yang terimbas Covid-19. Inilah usaha-usaha pemerintah mencari solusi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman bagi masyarakat,” ujarnya.

Basmin menjelaskan bahwa Pembangunan 2 unit Rumah Kurcaci yang berukuran masing-masing 5×7 meter dan 4×5 meter, berasal dari Dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BRI dan dana swadaya dari Staf RSBG.

“Selaku pemerintah, Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank BRI dan seluruh staf beserta perawat rumah sakit yang ikhlas menyumbangkan sebagian rejekinya demi kepentingan bangsa dan negara. Khusus kepada direktur rumah sakit, saya menyampaikan apresiasi atas kinerjanya selama ini yang banyak membawa perubahan terutama bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal,” ucap Basmin.

Sementara itu, Direktur RSBG, dr Daud Mustakim, menyampaikan bahwa pembangunan rumah kurcaci didasari atas realita yang dilihatnya selama ini, dimana setiap hari keluarga pasien istirahat di koridor-koridor rumah sakit sambil menunggu keluarga mereka yang menjalani perawatan

“Sebelum pandemi Covid-19 ada, setiap saya berkeliling diarea rumah sakit, khususnya di Perawatan Bayi, Kamar Bersalin dan ICU, banyak keluarga pasien yang beristirahat bahkan sampai tertidur di koridor rumah sakit, karena memang diruangan tersebut tidak diperbolehkan pasien dan keluarga berada dalam satu ruangan. Keberadaan mereka dikoridor-koridor menyebabkan lingkungan rumah sakit kurang aman dan tidak bersih sehingga inilah yang mendorong kami untuk membangun rumah tunggu ini”, jelas dr Daud

dr Daud mengatakan bahwa Rumah tunggu RSBG bisa digunakan keluarga pasien yang berasal dari daerah terpencil dan dari luar Kabupaten Luwu untuk menginap secara gratis, apalagi dilengkapi dengan fasilitas listrik, kamar mandi, dan televisi.

“Rencana jangka panjang kita akan membangun sepuluh (10) unit rumah tunggu untuk digunakan beristirahat oleh keluarga pasien yang datang dari jauh atau dari luar Kabupaten Luwu,” ungkap dr daud. (*)

Komentar