oleh

Berkualitas, Masmindo Support Penuh Kopi Latimojong di Kontes Kopi Nasional

LUWU, TEKAPE.co – Guna meningkatkan kualitas kopi lokal, PT Masmindo Dwi Area (MDA) mendukung Jenama Banua Coffee asal Desa Boneposi dan Jenama Mega Kopi asal Desa Tolajuk, untuk ikut berkompetisi dalam Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke-13 yang diadakan oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI).

Dukungan pada kopi produksi Latimojong ini diresmikan dalam acara
yang digelar di Coffee Container Satu Rasa, Belopa, Selasa (07/09).

Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, memang dikenal sebagai salah satu produsen kopi Arabika.

Dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), tak kurang dari 500 hektar lahan pertanian di Latimojong dimanfaatkan untuk budi daya kopi.

Wakil Presiden Direktur PT Masmindo, Abidin Daeng Patompo, dalam rilisnya, Kamis 9 September 2021, mengatakan, pihaknya sangat mendukung peningkatan kapasitas dan kesejahteraan Kelompok Tani Kopi Latimojong.

“Masmindo selalu menyediakan kopi lokal bagi karyawan dan kontraktor Proyek Awak Mas. Saya yakin kontes ini akan semakin mengukuhkan kualitas kopi Latimojong,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, Albaruddin Andi Picunang, yang ikut dalam acara itu, menyatakan, selain meningkatkan produktivitas dan perekonomian petani lokal, dukungan Masmindo bagi Jenama Banua Coffee dan Mega Kopi ini dapat membuat Kopi Latimojong semakin dikenal luas.

Mega Kopi dapat memproduksi kopi dua hingga lima ton setiap tahunnya.

Seluruh produksinya diserap swalayan dan kedai-kedai kopi di Kabupaten Luwu.

Adapun Banua Coffee mampu menghasilkan dua setengah ton kopi yang diproses baik secara natural maupun honey serta lima ton per tahun untuk kopi semi-washed.

“Dengan ikut dalam kontes kopi ini, para petani kopi berharap mendapatkan pengakuan sehingga kopi Latimojong dapat masuk ke pasar yang lebih luas,” ujar Albadruddin.

Pemilik Jenama Banua Coffee, Andi Ahmad Amiruddin, mengatakan, selama ini pihaknya kerap terkendala pada tahap produksi dan pemasaran.

Padahal, kopi Latimojong memiliki potensi yang sangat besar.

“Dengan dukungan Masmindo, kami ingin menjadi pesaing yang diperhitungkan di KKSI dan menunjukkan kualitas produk kami,” katanya.

Untuk diketahui, selain mendukung produksi kopi Latimojong, Masmindo telah menginisiasi beberapa kegiatan sesuai rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar wilayah operasionalnya dengan memanfaatkan potensi lokal.

Perusahaan telah melakukan pengembangan UMKM dengan menggandeng warga lokal sebagai pemasok berbagai produk, seperti makanan pokok, sayuran, dan lain sebagainya.

Masmindo juga mendukung ibu-ibu yang tergabung dalam Program Pemberdayaan Keluarga (PKK) di lima desa, yaitu Kadundung, Tobarru, Ranteballa, Boneposi, dan Tolajuk guna memproduksi kue tradisional.

Sejak Oktober tahun lalu, Masmindo rutin membeli kue-kue tradisional ini untuk konsumsi di site Awak Mas.

Selain itu, Masmindo telah meluncurkan Program Budi Daya Ikan Air Tawar di Desa Ulusalu pada Juli lalu, untuk memberdayakan ekonomi lokal dan mengoptimalkan ketahanan pangan.

Masmindo terus berupaya mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar tambang. (*)

Komentar