oleh

Awal 2021, Pabrik Beras Modern Berkapasitas 6 Ton/Jam Bakal Dibangun di Lutra

MASAMBA, TEKAPE.co — Pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau pabrik beras moderen di Desa Cendana Putih I, Kecamatan Mappideceng segera dibangun. Saat ini, sudah dalam tahap lelang.

Proyek dengan pagu anggaran Rp80 miliar itu, bakal dibangun awal 2021 mendatang.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani melakukan penandatanganan MoU dengan Pimpinan Wilayah Sulselbar Perum Bulog.

Dalam MoU itu, pemda Lutra meyerahkan sebidang tanah hibah kepada Perum Bulog, dengan luar 42.480 meter persegi, yang terletak di Desa Cendana Putih I, Kecamatan Mappedeceng Luwu Utara.

Tanah itu nantinya akan dibangun Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau pabrik beras moderen, yang saat ini prosesnya sudah dalam tahap lelang, dan pembangunan fisiknya rencananya dimulai pada awal 2021 mendatang.

“Sudah dalam tahap lelang, pagunya itu Rp80 miliar, yang sumbernya dari dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN),” kata Pimpinan Wilayah Sulselbar Perum Bulog, Eko Pranoto, usai menandatangani MOU bersama Bupati Luwu Utara, di kantor Bupati Lutra. Senin (07/12/2020)

Dia menambahkan, pembangunan fisik MRMP tersebut dimulai pada awal tahun 2021, dengan masa pembangunan selama delapan bulan. Modern rice milling plant memiliki kapasitas satu juta ton gabah kering panen (GKP) per tahun.

Pengembangan infrastruktur pascapanen ini dapat menurunkan susut pascapanen, meningkatkan kuantitas serapan gabah, dan meningkatkan kualitas hasil panen gabah.

“Pabrik moderen ini bisa memproduksi beras 6 ton perjam, dan bisa memenuhi kebutuhan beras di wilayah timur Indonesia. Tantu dengan kehadiran MRMP ini yang paling diuntungkan adalan petani, karena nilai tukar petani juga pasti akan naik dari angka sebelumnya,” ungkap Eko Pranoto.

Sementra itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan, jika pembangunan pabrik beras moderan itu telah lama direncanakan. Hanya saja sempat terkendala pengadaan lahan dan proses administrasi lainnya.

“Alhamdulillah semua kita bisa selesaikan, dan kita juga sudah menandatangani MOU bersama Bulog. Saya berharap tidak ada kendala dalam setiap proses pembangunanya, agar masyarakat petani kita bisa segera menikmati itu,” kata Indah.

Idah juga menegaskan, dengan adanya MRMP itu tidak akan mematikan pabrik penggilingan padi kecil yang ada di Luwu Utara, sebab nantinya mereka juga akan menjadi mitra Perum Bulog.

“Jadi jangan khawatir, sebelum dibangun semua itu sudah kita pikirkan. Tidak akan ada yang dirugikan termasuk penggilingan kecil, karena semua akan dirangkul menjadi mitra,” tegas bupati perempuan pertama di Sulsel itu. (*)

Komentar