Selidiki Dugaan Malpraktek Bocah Aqila, Polres Panggil Manajemen RS Hikmah
MASAMBA, TEKAPE.co — Polres Luwu Utara mulai melakukan penyelidikan terhadap kematian bocah Aqila (3), yang diduga korban malpraktik.
Kini, polisi telah mengagendakan pemeriksaan terhadap pihak terkait, termasuk salah satunya Rumah Sakit (RS) Hikmah Luwu Utara.
Kasat Reskrim Luwu Utara, IPTU Samsul Rijal, saat dikonfirmasi TEKAPE.co, Selasa 15 Oktober 2019, mengatakan, saat ini sudah ada surat panggilan, yang telah dilayangkan kepada pihak RS Hikmah Masamba, Luwu Utara.
“Surat pemanggilan untuk pihak RS Hikmah sudah dikirim dan terjadwal Rabu dan Kamis,” bebernya.
Samsul juga menjelaskan, akan memeriksa semua pihak terkait dengan adanya dugaan Malpraktik tersebut.
“Untuk sementara, kita akan hadirkan dr W dan Direktur RS Hikmah Masamba Luwu Utara untuk dimintai keterangan,” katanya.
Tetapi, lanjut dia, pihaknya akan menghadirkan semua pihak, mulai dari semua yang terlibat menangani balita Aqila di RS, termasuk perawat, kemudian Puskesmas yang menanganinya.
Selain itu, Pihak RS di Palopo yang menangani Balita Aqila juga akan dipanggil sebagai saksi.
Diketahui, sebelumnya bocah Aqila menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani operasi sebanyak 7 kali, dengan kondisi usus terburai, serta di sekitar jahitan bekas operasi membengkak dan bernanah.
Aqila (3) adalah bocah asal Desa Tulung Indah, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Ia menghembuskan nafas terakhir di RSUD Sawerigading, Palopo, Rabu 9 Oktober 2019, lalu.
Sementara itu, dokter yang menangani bocah Aqila, dr Suwanto SpB, yang akrab disapa dr Wawan, kepada wartawan di ruang direktur, beberapa waktu lalu, mengatakan, pihaknya tetap melakukan pelayanan maksimal terhadap bocah Aqila.
Ia juga membantah keras adanya dugaan malpraktik. Ia berdalih jika apa yang dilakukan dokter sudah sesuai SOP.
“Tidak ada malpraktek. Kami sudah menangani sesuai SOP, kami justru banyak membantu pasien tersebut dengan cara menggratiskan pengobatan tanpa BPJS, dan pasien dirujuk pada saat saya berada di Jakarta,” tegas dr Suwanto.
Kemudian semua biaya rumah sakit, sudah tidak dibebankan lagi kepada korban. Bahkan pihak RS telah melakukan penggalangan dana untuk korban Aqila. (rindu)
Tinggalkan Balasan