Tekape.co

Jendela Informasi Kita

VIDEO: Bocah Difabel Luwu Utara Ditinggal Ayahnya Karena Malu

MALANGKE, TEKAPE.co – Bocah penyandang disabilitas atau difabel, M Amin Syam, asal Malangke, Kabupaten Luwu Utara, menceritakan kondisi keluarganya.

Bocah difabel yang viral karena menyurat ke Presiden Jokowi minta kaki palsu itu mengaku sejak kecil ayahnya meninggalkan dirinya, karena diduga malu punya anak cacat, kaki dan tangan kirinya tidak sempurna.

Bocah M Amin, kini tinggal bersama ibunya, seorang janda Andi Besse (53), yang tinggal di Desa Tolada kec Malangke Luwu Utara. Ia menumpang di rumah keluarganya, yang juga kondisi ekonominya kurang.

“Saya bersama ibu, tinggal numpang di rumah saudara yang juga memiliki kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Menurut cerita, sejak saya kecil, ayah saya pergi meninggalkan rumah karena malu punya anak seperti saya,” ujar bocah bernama lengkap, Muh Amin Syam.

Murid SD MI Nurulhikma ini mengaku pernah punya kaki palsu terbuat dari kayu, yang dibelikan pamannya. Namun saat ini sudah pendek.

“Memohon kepada bapak Presiden untuk memberikan saya sebuah kaki palsu, karena kaki palsu terbuat dari kayu dam sudah tidak bisa saya pake karna sudah pendek. Tolong pak saya tidak minta sepeda, saya cuma minta kaki palsu,” ujarnya.

 

BACA JUGA:
Ini Isi Surat Penyandang Disabilitas Luwu Utara Minta Kaki Palsu ke Presiden

 

Ia mengaku sangat membutuhkan bantuan bapak Presiden, karena dirinya tidak dapat membeli kaki palsu itu, dikarenakan ibunya seorang janda.

“Bapak saya meninggalkan kami sejak masih kecil, kata orang-orang bapak saya pergi meninggalkan saya dan ibu dikarenakan, tidak sudi mempunyai anak yang cacat seperti saya, yang hanya mempunyai 1 kaki dan 1 tangan, dan kini saya dan ibu saya hanya numpang di rumah saudara, itupun kondisi ekonomi saudara saya juga terkadang tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari kami,” ujarnya.

Berikut video bocah difabel yang menceritakan kondisi keluarganya yang serba kekurangan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini