PALOPO, TEKAPE.co – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Kurnia Jaya Persada (KJP) Palopo, menyalurkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu Sigi dan Donggala, Sulawesi Selatan (Sulteng).
Ketua Stikes Kurnia Jaya Persada (KJP) Palopo, Dr Hj Nurhaenih Azis SKp MKes, melepas langsung relawan yang akan membawa bantuan itu, di kampus STIKES Kurnia Jaya Persada (KJP), Jl Dr Ratulangi nomor 172, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu 7 Oktober 2018.
Bantuan yang merupakan donasi yang dikumpulkan sejak 1 – 5 Oktober 2018 itu akan disalurkan kepada korban gempa dan tsunami yang telah mengungsi dan ditampung di Pondok Pesantren Nurul Junaidiyah Lauwo, Kabupaten Luwu Timur.
Ketua STIKES Kurnia Jaya Persada (KJP) Palopo, Nurhaenih Azis, menuturkan, Kurnia Jaya Persada (KJP) sebagai institusi pendidikan, tidak akan berpangku tangan melihat keadaan memilukan yang terjadi di Sulteng.
“Kami bersama mereka, duka mereka adalah duka kami, ada tanggung jawab kami atas apa yang terjadi pada saudara-saudara kita di Sulteng,” ungkapnya.
Bantuan yang disalurkan adalah bantuan dari masyarakat dan segenap civitas akademika STIKES Kurnia Jaya Persada (KJP) Palopo.
Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Kurnia Jaya Persada (KJP), Dominggus mengatakan, pihak KJP mendapat informasi ada korban gempa dan tsunami yang ditampung di Ponpes Lauwo dan belum mendapat bantuan.
“Jumlah korban yang saat ini ditampung di Ponpes kurang lebih 40 orang dari Desa Toaya Vunta Kecamatan Sindue Donggala, diantaranya bayi, balita dan wanita termasuk lansia. Selanjutnya, 2 hari kedepan akan ada lagi yang akan datang dari Sulteng,” jelasnya.
Penyerahan bantuan diserahkan oleh Penanggung Jawab Relawan STIKES KJP Palopo, Munafrin Hoesny SPsi MKes. Juga turut serta dalam rombongan Kordinator Health Young Generation (HYGENE) Community, Ns Ulul Asmy, Sekertaris Jenderal PP Persatuan Mahasiswa Kesehatan (PERMAKES), Iksan Tamping, Kordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat Ikatan Mahasiswa Perawat Indonesia (IKMAPI) PD Palopo, Rudiani, dan salah satu pendiri Klinik Seni Silessureng STIKES KJP Palopo, Feriadi SKep. (rin)
Komentar